Bisnis.com, CIREBON—Petani tebu rakyat di Jawa Barat yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengaku pestimistis bisa berhasil di musim tanam 2018. Pasalnya segala kegiatan produksi mengalami keterlambatan akibat kekurangan modal.
Permasalahan permodalan dialami petani tebu rakyat Jabar akibat penghentian program kredit bunga lunak dari program Ketahanan Pangan dan Energri (KKPE) Tebu Rakyat beberapa tahun terakhir, skema lain dari dana pinjaman lunak CSR perusahaan BUMN melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai pengganti KKPE juga belum begitu banyak menolong petani.
Sekretaris APTRI Jabar, Haris Sukmawan (Wawan) mengatakan selain kehilangan skema kredit yang tepat untuk budidaya tebu, petani juga mengalami benturan cukup keras selama produksi 2017 yang mana puluhan ribu ton gula tertahan di gudang karena sepi peminat.
“Pengenaan PPN 10% untuk gula membuat pedagang tak berani beli gula petani lokal,” katanya, Kamis (26/10/2017).
Wawan mengungkapkan dengan kondisi saat ini motivasi petani tebu rakyat di Jabar sangat rendah, bahkan sebagian telah memilih beralih komoditi karena menganggap perkebunan tebu sudah tak prospektif lagi.
“Akhir tahun seperti sekarang seharusnya petani memiliki modal untuk beli pupuk dan benih untuk tanam tahun depan,” ujarnya. (k3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
