Bisnis.com, BANDUNG — Angka prevalensi stunting di Kota Bandung masih tinggi. Pada 2023, angka stunting masih berada di 16,3%.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bandung Asep Gufron menyebut angka stunting di Kota Bandung masih menjadi prioritas pembangunan Kota Bandung pada 2024 dan 2025.
“Angka stunting 16,3% menunjukkan masalah stunting masih jadi prioritas bersama pembangunan Kota Bandung. Tentunya pemerintah akan hadir mewujudkan tujuan pembangunan Kota Bandung, meningkatnya kualitas SDM yang berdaya saing," tutur Asep, dikutip Rabu (15/5/2024).
Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono optimistis upaya percepatan penurunan prevalensi stunting berjalan maksimal dengan upaya-upaya yang akan dan sedang dilakukan.
Di sisi lain, Bambang menekankan akurasi data sebagai bagian yang penting agar Pemkot Bandung dapat melakukan intervensi yang proporsional untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting.
“Data ini harus lebih baik. Sehingga saat evaluasi periodik, kita tidak salah dalam melakukan intervensi," ujar Bambang.
Baca Juga
Pada 2023, Kota Bandung berhasil menekan angka stunting dari 19,4% (2022) menjadi 16,3%.
Berkaca pada capaian penurunan sebesar 3,1% dari periode 2022 ke 2023, Bambang optimis target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14% dapat dicapai. Hal itu bisa tercapai dengan kolaborasi antar lini, baik di Pemerintahan maupun masyarakat.
“Ada jarak lebih kurang 2,4% [dari capaian 2023 ke target 2024]. Ini tantangan bagi kita. Tetapi saya yakin betul, semua aparat di kewilayahan sama-sama bekerja untuk menekan angka stunting," ujar Bambang.