Bisnis.com, BANDUNG- PT Pos Indonesia (Persero) menargetkan dalam lima tahun mendatang dapat menyediakan layanan cloud bagi aktivitas logistik di Indonesia.
Komputasi awan atau akrab disebut cloud merupakan sebuah sistem digital yang memanfaatkan teknologi komputer terkoneksi. Objek olahan teknologi komputer tersebut umumnya berupa data aktual yang bisa diakses melalui daring.
PT Pos Indonesia (Persero) atau Posindo tengah mengembangkan sistem tersebut untuk ekspansi bisnis logistik. Lewat cloud logistik, Posindo optimistis mampu menawarkan manajemen logistik yang lebih efisien kepada para konsumen.
Direktur Utama Posindo Gilarsi W Setijono mengungkapkan langkah yang ditempu perseroan merupakan jawaban bagi kebutuhan pebisnis di Indonesia. Menurutnya, cloud logistik milik Posindo akan mengubah metode atau pendekatan manajemen logistik yang selama ini diterapkan.
“Selama ini untuk logistik, pendekatannya menggunakan supply chain, jadi yang dipentingkan pasokan dan produksi, sedangkan pendekatan Pos Indonesia adalah demand chain, artinya kami dapat memetakan permintaan di tiap lokasi,” katanya di Bandung, Rabu (27/9).
Dengan memanfaatkan olahan data pasar secara aktual, Posindo dapat memberikan jasa logistik yang terbaik buat konsumen. Singkatnya, konsumen dapat menerima informasi produk, volume, dan lokasi pasar tujuan.
“Keseluruhan sistem cloud itu paling tidak lima tahun mendatang dapat kami laksanakan,” kata Gilarsi.
Dia meyakini selama ini hampir 90% ongkos logistik menguap untuk biaya transportasi dan gudang. “Karena konsumen jasa logistik tidak ada informasi seputar permintaan pasar, sehingga mereka ramai-ramai melakukan stok hingga menumpuk. Mereka pula harus membayar ongkos gudang dan transportasi,” simpul Gilarsi.
Dia mencontohkan manajemen serupa telah diterapkan pada manufaktur besar seperti otomotif. “Pada produsen otomotif, pemasok komponen tier 2 dan 3 selalu berdekatan atau satu lingkungan dengan tier 1, sehingga apa yang diproduksi dan seberapa banyak dipasok tier 2 dan 3 sesuai kebutuhan tier 1. Itu efisien,” tukas Gilarsi.
Bisa dikatakan, cloud logistik mencuplik sistem logistik pada manufaktur otomotif dalam bentuk digital dan mencakup area lebih luas. Apalagi, lanjut Gilarsi, modal Posindo cukup besar dengan jaringan pelayanan hingga pelosok daerah.
“Kami telah mengelola seluruh jaringan hingga pelosok terkoneksi dengan pusat, maka dari itu kami yakin mampu menawarkan jasa logistik yang lebih efisien,” katanya.