Bisnis.com, BANDUNG -- Depresi dan stres terkadang memiliki definisi yang hampir sama yakni pada umumnya terjadi pada masalah mental yang menyebabkan kesedihan bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Dilansir Metro, namun di antara keduanya memiliki arti yang berbeda. Psikiater Dr Dimitrios Paschos mengatakan depresi adalah suatu kondisi klinis yang memiliki beberapa gejala yang jelas.
Sedangkan stres menurutnya adalah berbicara mengenai kecemasan. "Misalnya banyak orang ketika mereka mengatakan stres, mereka berbicara tentang kecemasan, semacam stres patologis," kata dia.
Dia menambahkan bahwa stres merupakan gejala dari kecemasan. "Kecemasan dalam konteks klinis berarti dua hal; respons kita dari tubuh, sehingga tubuh Anda merasa tegang, hati berdetak lebih cepat, merasa sedikit goyah pada lutut, berkeringat atau memiliki rasa bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi," ujarnya.
Kevin Leivers seorang ahli lain juga setuju tentang dua perbedaan tersebut. "Depresi adalah kesedihan terus-menerus selama jangka waktu beberapa minggu atau bulan dan membutuhkan perawatan, sedangkan stres adalah membangun dari tekanan emosional dan mental," ucapnya.
"Sementara stres meningkatkan risiko penyakit mental seperti depresi, itu tidak digolongkan sebagai penyakit mental itu sendiri," tambahnya.
Sementara Dokter Jane Devenish mengatakan depresi adalah suasana hati yang susah dan berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan dampak negatif pada hidup.
"Perbedaan utama antara stres dan depresi adalah bahwa depresi ditandai dengan perasaan sedih dan putus asa, merasa terisolasi dan tidak dapat berhubungan dengan orang lain, dan tidak menikmati hal-hal yang biasanya Anda lakukan.," katanya.
Dia menjelaskan bahwa hal tersebut bila dibiarkan berpotensi pikiran untuk bunuh diri. Namun dia membeberkan jalan keluar guna meminimalisir keduanya.
'Jika Anda khawatir bahwa seseorang bisa memiliki depresi, hal terbaik untuk dilakukan adalah untuk memastikan mereka tahu bahwa Anda peduli dan bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda," ungkapnya.
Seorang yang depresi atau stres menurutnya akan mencoba menarik diri dari lingkaran sosialnya, sering mengabaikan diri bahkan sering berputus asa atau mengeluh.