BANDUNG--Pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Barat berada di bawah rerata nasional yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Kepala OJK Jabar Sarwono mengaku pertumbuhan kredit perbankan di Jabar pada 2016 melambat dipicu oleh berbagai faktor baik internal bank maupun kondisi pasarnya.
Dia menyebutkan dari sisi pasar menunjukkan permintaan kredit sektor usaha pada umumnya menurun sehingga realisasi dari perbankan juga otomatis tidak besar.
Selain itu, objek-objek yang layak dibiayai juga berkurang seiring dengan meningkatnya risiko kredit di sejumlah sektor usaha, terutama kalangan usaha kecil menengah.
"Dalam situasi itu, perbankan juga harus tetap berhati-hati, sehingga kombinasi antara permintaan menurun dan unsur kehati-hatian dari bank, membuat pertumbuhan kredit perbankan di Jabar berada di bawah rata-rata nasional," ujarnya saat Pertemuan Rutin Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2017 di Bandung, Selasa, (17/1/ 2017).
Akan tetapi, Sarwono menyatakan tetap optimistis kondisi perbankan di Jabar pada tahun ini akan lebih baik dan bisa tumbuh mengatasi berbagai risiko yang dihadapi sejalan dengan keyakinan akan perbaikan ekonomi.
"Tahun ini kami coba dorong untuk lebih tinggi lagi," tegasnya
