WASHINGTON--Sektor manufaktur AS telah berkembang selama delapan bulan berturut-turut, namun laju pertumbuhannya terus melambat, menurut sebuah survei industri pada Senin. Indeks manufaktur, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), melambat sebesar 5,2 persentase poin dari 56,5 persen pada Desember menjadi 51,3 persen pada Januari, kata lembaga riset Institute of Supply Management (ISM), lapor Xinhua. Angka di atas 50 persen menunjukkan sektor ini secara umum mengalami ekspansi, sementara angka di bawah rasio itu menunjukkan kontraksi. Indeks pesanan baru sedikit menurun menjadi 51,2 persen bulan lalu dari 64,4 persen pada Desember, sementara indeks produksi turun sebesar 6,9 persentase poin menjadi 54,8 persen pada Januari, menurut laporan tersebut. Dari 18 industri manufaktur, 11 melaporkan pertumbuhan, termasuk logam dasar, produk kayu dan peralatan transportasi. Tujuh industri termasuk produk minyak bumi dan batu bara melaporkan kontraksi, kata ISM. Ekonomi AS mengakhiri 2013 dengan bangkit kembali secara mantap, tetapi memulai 2014 dengan kompleksitas. Cuaca sangat dingin dianggap telah menunda belanja konsumen, penjualan rumah dan pengiriman manufaktur. (antara/yri)
Manufaktur AS Melambat
WASHINGTON--Sektor manufaktur AS telah berkembang selama delapan bulan berturut-turut, namun laju pertumbuhannya terus melambat, menurut sebuah survei industri pada Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanto Rachmat Iskandar
Editor : Yanto Rachmat Iskandar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
11 jam yang lalu
Historia Bisnis: Momen Singkat Grup Salim Jalankan Pabrik Kardus
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu
JNE Raih Indonesia Most Trusted Companies Award 2024
1 hari yang lalu
Dekranasda Gelar Pameran Jendela Jawa Barat di Bali
1 hari yang lalu