Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama dari virus yang bisa menyebabkan demam berdarah, sebuah infeksi yang melanda jutaan manusia di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Dokumen terakhir milik perusahaan farmasi asal Prancis mengenai subjek ini, membahas keseriusan dari demam berdarah dan usaha mereka untuk memproduksi vaksin pertama yang mereka targetkan. Perusahaan ini dan tim peneliti independen mengatakan percobaan global telah dimulai di Thailand dan sekarang juga meliputi Meksiko, telah menunjukkan hasil yang luar biasa, seperti dilansir dari Reuters. Babak final pengujian ini menempatkan anak-anak di sebuah klinik di kota Temixco, dimana demam berdarah sudah menjadi masalah yang terus berulang. Virginia Garcia , ibu seorang anak yang mengikuti percobaan vaksin, mengatakan dia sangat mengizinkan anaknya berpartisipasi dalam uji coba ini. “Saudara lelaki saya pernah nyaris meninggal karena infeksi demam berdarah. Dia menghabiskan banyak waktu di rumah sakit dan berat badannya turun drastis, sudah sangat dekat dengan kematian. Ada dua orang saat itu yang meninggal.” Demam berdarah menghasilkan flu seperti gejala-gejala a.l sakit kepala, demam dan sakit pada otot dan sendi. Bagi anak-anak, ini sering menjadi fatal. Kepala National Institute of Pediatrics Jose Luis Arendondo terlibat dalam uji coba ini. “Salah satu alasan mengapa kami melakukannya untuk anak-anak dan remaja karena mereka adalah kelompok yang paling berisiko terkena DBD. Salah satu komplikasi dari demam berdarah adalah bahwa kasus yang serius dapat membuat pasien tersedak, dapat menyempitkan pembuluh darah, jika anda tidak memiliki aliran darah yang baik ke organ vital, anda bisa meninggal. Ini sangat serius.” Tapi berdasarkan pernyataan pihak Sanofi Pasteur Fernando Noriega, vaksin ini memiliki efek yang mereka harapkan. “Kami sudah melakukan demonstrasi yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan tidak memiliki efek buruk seperti vaksin lain yang sudah terdaftar. Kami telah menunjukkan bahwa vaksin ini menghasilkan antibody yang melindungi kita terhadap serangan DBD.” Perusahaan ini tidak ingin mengungkapkan rumus kimia dari vaksin tersebut atau bagaimana cara vaksin itu bekerja dalam tubuh sampai setelah mereka mendapat persetujuan resmi. Dan mereka percaya diri bahwa vaksin itu akan diterima. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Aedes aegypti bertanggung jawab atas 50 sampai 100 juta demam berdarah di seluruh dunia. Sanofi Pasteur percaya bahwa mereka sekarang memiliki sarana untuk menghentikan penyakit ini. (Reuters/k29/fsi)
FARMASI: Perusahaan asal Prancis siap produksi vaksin demam berdarah
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama dari virus yang bisa menyebabkan demam berdarah, sebuah infeksi yang melanda jutaan manusia di Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
53 menit yang lalu