Bisnis.com, JAKARTA-Sederet makanan mulai dari yang manis, asin dan ragamnya mulai dari rendang, opor, gulai, dendeng daging, kue-kue kering, puding dan lainnya begitu umum tersaji saat Lebaran dan bahkan masih ada hingga beberapa hari setelahnya.
Namun, ingatlah untuk mengontrol jumlah asupannya agar Anda tak mengalami masalah kesehatan, seperti GERD, masalah pencernaan hingga sulit tidur.
"Orang-orang suka memuaskan diri dengan makanan manis dan daging-dagingan (berlebihan) setelah masa berpuasa. Padahal ini bisa memicu masalah serius dalam saluran pencernaan seperti refluks dan meningkatnya kadar asam yang menyebabkan berat badan bertambah," kata Ahli gizi dari departemen gizi klinis dari Burjeel Hospital di Abu Dhabi, Unit Emirat Arab (UAE), Rayen Saleh.
Seperti dikutip dari Gulf News, Selasa, Saleh menyarankan Anda mengontrol porsi dan makan bijak untuk menghindari masalah-masalah ini.
"Kunyah makanan perlahan untuk memastikannya tercerna dengan baik, perhatikan apa yang Anda makan dan beri jeda empat sampai lima jam antara dua waktu makan utama agar tubuh pulih dulu," kata dia.
Di sisi lain, ahli gastroenterologi dari Zulekha Hospital, Dubai, Dr Abdul Majeed Mahmoud mengingatkan, perubahan jadwal makan usai Ramadhan bisa memicu masalah pencernaan.
"Perubahan jadwal makan, apalagi ditambah asupan makanan tak sehat, bisa menganggu proses pencernaan dan menyebabkan kembung dan mulas," tutur dia.
Untuk mengurangi risiko ini, Mahmoud merekomendasikan menu sarapan ringan di hari pertama Lebaran.
"Segelas susu dengan kurma bisa membantu. Hindari makan berlebihan, makanan berlemak dan minuman bersoda," ujar dia.
Sementara itu, ahli gizi klinis dari Medcare, Rauan Al Ashqar menyarankan Anda makan dalam porsi kecil agar terhindar dari gangguan perut.
"Lebih sedikit asupan makan, lebih kecil kemungkinan Anda mengalami masalah pencernaan. Daging sapi dan kambing membutuhkan waktu lama dicerna. Kalau Anda harus memakannya, ambil potongan kecil," kata Ashqar.
Sebaiknya pilih ayam atau ikan, hindari makanan yang digoreng atau makanan tinggi lemak dan gula.
Jangan lupa, lakukan aktivitas fisik semisal jalan kaki atau jogging.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
22 menit yang lalu
Kisi-kisi Pemilik Kursi Menteri dan Wamen Angkat Saham BUMN Karya
55 menit yang lalu