Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis kue sepi pembeli

JAKARTA: Bisnis kue subuh di Pasar Senen, Jakarta hingga H-3 Lebaran masih sepi pembeli. Pedagang mengeluh daya beli masyarakat tahun ini makin melemah.

JAKARTA: Bisnis kue subuh di Pasar Senen, Jakarta hingga H-3 Lebaran masih sepi pembeli. Pedagang mengeluh daya beli masyarakat tahun ini makin melemah. " Tahun lalu H-7 Lebaran pembeli sudah ramai dan penjualan melonjak tajam pada H-4. Tapi tahun ini daya beli masyarakat turun, sebagian pedagang merasakan penurunan omzet 10-30%, kata Herman, Ketua Pedagang Kue Subuh Pasar Senen, Jakarta. Pemilik perusahaan kue Hidup Baru ini mengatakan anggotanya di Blok 3 di bawah naungan PD Pasar Jaya itu mencapai 200 pedagang. Setiap blok memiliki ketua/kordinator tersendiri. "Di blok 4 jumlah pedagang juga berkisar 200 orang, sementara di Blok 1 dan 2 hanya sedikit, total pedagang sekitar 500 orang. Soal perputaran uang per hari di pasar subuh ini sulit diperkirakan karena bercampur pedagang kecil dan besar," kata Herman yang sudah berjualan di Senen sejak 26 tahun lalu. Hasil pantauan setempat, untuk pedagang besar kue cake omzet perhari bisa mencapai Rp 30 juta di hari H-3 Lebaran itu. Sementara pedagang yang hanya jualan krupuk hanya bisa mencapai Rp 1 juta. Ratno, misalnya, pedagang kerupuk Palembang mengatakan omzet penjualan kali ini sama saja dengan hari biasa. "Kalau selama Ramadan yang membeli masih pelanggan setia, sekarang H-3 yang beli non pelanggan dan dagangan cepat habis tapi omzet ternyata masih sekitar Rp 1 juta, tidak ada lonjakan tajam karena daya beli lemah," tuturnya. Pembeli cendrung mengejar harga murah sehingga pihaknya menyediakan kemasan yang lebih kecil seharga Rp 8.000. Biasanya dia menjual ukuran plastik besar Rp 15.000/buah. Pedagang kue kering, Aphin menilai omzet penjualannya Lebaran 2011 anjlok hingga 30%. Selain daya beli masyarakat melemah,penjual kue kering berupa paket dalam satu dus isi 4-6 toples juga menjamur. "Harga kue kering yang dijual sistem paket sudah di dus murah sekali berkisar Rp 35.000-40.000 isi 4 toples. Memang pembelinya dari golongan masyarakat menengah-bawah," kata Aphin. Pihaknya menjual kue kering dengan tarif dan mutu yang bervariasi namun tetap saja daya beli masyarakat lebih banyak menjangkau paket Rp 45.000. Menurut Herman sebelum masuk bulan puasa saja bahan baku kue sudah naik 10-15% sementara pembeli maunya harga tidak menyesuaikan dengan kenaikan. Harga-harga yang melonjak juga terjadi untuk sayur-mayur dan lauk pauk sehingga para ibu rumahtangga tidak bisa menyisihkan uang yang lebih besar untuk pembelian kue. "Harga naik, masyarakat dananya baru saja tersedot untuk membayar biaya masuk anak sekolah atau kuliah maka imbasnya di bisnis kue subuh ini sampai H-3 belum ada lonjakan penjualan," ungkap Herman. Tahun lalu, ujarnya, pemudik bahkan membeli kue-kue kering untuk di bawa pulang kampung. Tapi tahun ini dari pelanggannya yang mudik juga pembelian kuenya terbatas. Pedagang kue basah, Mei Cen juga mengeluh penjualan kuenya justru merosot 10% saat menjelang Lebaran. "Harapannya ada kenaikan penjualan tapi pembeli sepi sehingga jumlah produksi kami kurangi," kata penjual kue jajan pasar, aneka pai, cake dan roti ini. Penurunan omzet ujarnya, karena daya beli masyarakat melemah. Artinya, kata Mei, pelanggan tetap membeli kue tapi jumlahnya terbatas sehingga dampaknya pada pengurangan jumlah produksi. "Kami masih berjualan hingga Senin H-1 tapi para pekerja sudah pulang kampung. Jadi kami hanya menghabiskan kue-kue stok Lebaran sajan" tandas Mei Cen. Caption Foto: Dedi, pedagang pasar subuh kue cake Maharani di Pasar Senen, Jakarta melayani pembeli di H-3 Lebaran. Pedagang umumnya mengeluh daya beli masyarakat melemah bahkan omzet penjualan rata-rata turun 10-30% di bandingkan tahun lalu. Kenaikan bahan baku dan tersedotnya dana masyarakat untuk keperluan sekolah bulan lalu berimbas pada bisnis kue basah dan kue kering di pasar itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper