Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klenger Burger pertahankanomzet Rp17 miliar

JAKARTA (bisnis-jabar.com): PT Kinarya Anak Negeri, pengelola waralaba Klenger Burger tahun ini fokus memperkuat sumber daya manusia untuk bisa mempertahankan omzet sebesar Rp17 miliar serta menghindari kesalahan manajemen.

JAKARTA (bisnis-jabar.com): PT Kinarya Anak Negeri, pengelola waralaba Klenger Burger tahun ini fokus memperkuat sumber daya manusia untuk bisa mempertahankan omzet sebesar Rp17 miliar serta menghindari kesalahan manajemen. Gatut Cahyadi, pendiri dan pemilik Klenger Burger, menjelaskan bisnis di bidang kuliner harus mengedepankan ketrampilan SDM, karena setiap jenis makanan tidak bisa diproses melalui mesin atau teknologi. ”Kami memiliki sekitar 250 SDM untuk seluruh outlet di Jabodetabek dan di luar pulau Jawa. Untuk menjaga kinerja harus diimbangi dengan usaha besar. JIka tidak, usaha kuliner bisa terganggu,” ujar Gatut Cahyadi kepada Bisnis, hari ini. Dengan alasan itu dia tidak sesumbar mengejar omzet muluk-muluk pada tahun ini. Gatut mengemukakan, jika tahun ini bisa mencapai nilai sama seperti 2010, yakni sebesar Rp17 miliar, adalah prestasi luar biasa. Sebab, konsentrasi bisnisnya pada tahun ini untuk meningkatkan mutu layanan kepada konsumen dengan cara memberikan peningkatan kapasitas individu kepada seluruh SDM yang bertugas pada 80 gerai atau outlet. Mengelola perusahaan kuliner, katanya, tidak semudah mengelola bisnis non makanan dan minuman. Meski saat ini usahanya terus berkembang, namun harus selalu diimbangi dengan kinerja ekstra, terutama  dari sisi manajemen dan SDM lapangan. ”Artinya, meraih sukses tidak mungkin dicapai secara instan. Kami resmi beroperasi sejak 2006, dan sampai saat ini tidak pernah berhenti berjuang memperbaiki kinerja, mutu layanan serta kualitas sajian kuliner. Selalu harus inovatif,” tutur Gatut Cahyadi. Langkah Inovasi mutlak dilakukan, karena dari 80 outlet dengan brand Klenger Burger, sekitar80% di antaranya beroperasi dengan pola franchisee atau terwaralaba. Jika tidak bersedia mengimbanginya dengan effort besar, konsumen akan beralih. Artinya, pada tahun ini Gatut tidak mengejar profit saja, tetapi karena berusaha meningkatkan kualitas SDM. Seandainya omzet bisa melampaui angka Rp17 miliar, dia memperkirakan tidak akan lebih besar bedanya dari nominal 2010. Permintaan dari calon investor membuka gerai baru menjadi wirausaha baru, terus berdatangan. Baik untuk membuka gerai secara mandiri maupun membuka dengan pola terwaralaba. “Saat ini investasi minimal membuka gerai antara Rp40 juta—Rp60 juta. Biaya secara mandiri antara Rp200 juta—Rp1 miliar.(fsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro