Bisnis.com, BANDUNG -- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memastikan iklim investasi yang sehat harus dimulai dari tata ruang yang terencana dengan baik.
Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya berkomitmen agar investasi ke Jabar makin mudah agar mampu mengungkit serapan tenaga kerja. Karena itu pihaknya meminta agar pelayanan investasi cepat, transparan dan tidak berbelit-belit.
"Saya minta pelayanan kepada pelaku usaha yang taat hukum dipermudah, sementara pelanggaran ditangani secara persuasif tapi tegas," ujar KDM--panggilan akrabnya, dikutip Kamis (19/6/2025).
Dia menunjuk ada investor yang belum bisa membuka pabrik terhambat izin UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) yang digantung selama dua tahun.
"Saya ingin warga Indramayu dapat bekerja, saya ingin warga Garut bekerja, investasi harus dipermudah," katanya.
KDM juga menyoroti pentingnya integrasi industri dengan pendidikan dan lingkungan. Terkait penataan, menurutnya, kwasan industri harus mencakup sektor pendukung, seperti perhotelan, RTH dan pariwisata.
Baca Juga
"Tanpa mengorbankan lahan pertanian dan budaya lokal," katanya.
KDM juga menekankan pentingnya penyediaan tata ruang yang jelas dan integrasi dalam mendukung investasi. Ia juga mengarahkan agar investasi yang masuk bersifat inklusif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal, khususnya pada sektor industri padat karya.
“Investasi tidak hanya soal angka, tapi bagaimana memberikan dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat. Investasi yang didorong di Jawa Barat akan mengutamakan sektor industri dibandingkan eksploitasi sumber daya alam seperti pertambangan. Dinyatakan juga bahwa tidak akan ada lagi perpanjangan izin pertambangan yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan.” ujar Gubernur.