Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Targetkan Perluasan Area Tanam Padi dan Jagung di Garut Capai 10.000 Ha

Kementan mencatat hingga akhir Juli, capaian luas tambah tanam (LTT) di Kabupaten Garut telah mendekati angka 9.000 hektare.
Petani membajak sawah yang akan ditanami padi/Bisnis
Petani membajak sawah yang akan ditanami padi/Bisnis

Bisnis.com, GARUT -  Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan perluasan area tanam padi dan jagung di Kabupaten Garut mencapai sekitar 10.000 hektare sepanjang 2025 sebagai bagian dari program nasional peningkatan produktivitas pertanian. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro mengatakan hingga akhir Juli, capaian luas tambah tanam (LTT) di kabupaten tersebut telah mendekati angka 9.000 hektare. 

Ia menilai pencapaian itu sebagai hasil kerja keras petani dan pemerintah daerah dalam menjaga ritme tanam di tengah tantangan musim kemarau.

“Alhamdulillah saat ini realisasi tanam sudah hampir 9.000 hektare. Ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dari petani dan seluruh jajaran pertanian di Garut,” ujar Yudi, Senin (4/8/2025).

Yudi menjelaskan, keterbatasan air dan kondisi irigasi menjadi tantangan utama yang dihadapi petani di musim kemarau ini. Menyikapi hal tersebut, Kementan telah mengidentifikasi sejumlah lokasi yang perlu mendapatkan penanganan khusus, baik melalui normalisasi maupun rehabilitasi sistem irigasi.

“Kami sudah mengusulkan titik-titik yang membutuhkan intervensi. Selanjutnya akan kami komunikasikan dengan pihak terkait agar bisa segera ditindaklanjuti dan tidak menjadi hambatan pada masa tanam berikutnya,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, perluasan LTT bukan sekadar soal angka, tetapi merupakan bagian dari strategi besar untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga. 

Menurut Yudi, jika semua daerah bisa menjaga ritme tanam dan meningkatkan produktivitas, Indonesia akan memiliki cadangan pangan yang kuat untuk menghadapi gejolak cuaca maupun pasar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman melaporkan daerahnya mencatat peningkatan produksi gabah sekitar 14% di sejumlah wilayah, yang turut mendukung kenaikan pasokan beras lokal. 

Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari perbaikan sarana irigasi, baik melalui sistem perpompaan, perpipaan, maupun rehabilitasi saluran irigasi konvensional.

“Sebagian wilayah mengalami peningkatan hasil panen gabah hingga 14%. Harga gabah pun tetap stabil karena telah dijamin oleh pemerintah melalui kebijakan penetapan harga dasar,” terang Haeruman.

Haeruman juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan program LTT, khususnya dalam memastikan setiap hektare lahan potensial dapat dimanfaatkan secara optimal oleh petani.

Dalam evaluasi capaian LTT nasional, Garut termasuk daerah yang dinilai berprestasi. Hal itu terlihat dari indikator penilaian yang menunjukkan warna hijau, sebagai penanda bahwa target hampir tercapai sesuai rencana tanam yang telah ditetapkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro