Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan di Cirebon Melonjak Hingga 91%, GPM Tak Cukup Bendung Gejolak

Rata-rata harga pangan di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan signifikan hingga 91% pada kuartal 1 2025 dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON - Rata-rata harga pangan di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan signifikan hingga 91% pada kuartal 1 2025 dibandingkan periode yang sama pada 2024. 

Kenaikan paling mencolok terjadi pada komoditas cabai rawit merah dan cabai merah yang menjadi pemicu utama inflasi bahan pokok penting (bapokting) di wilayah tersebut.

Berdasarkan data, harga rata-rata cabe rawit naik dari Rp44.624 pada triwulan IV 2024 menjadi Rp85.289 pada triwulan I 2025, atau meningkat sebesar 91,13%. Sementara itu, cabe merah turut melonjak dari Rp35.856 menjadi Rp59.481 atau naik sebesar 65,89 persen dalam periode yang sama.

Kenaikan harga dua komoditas ini berdampak luas terhadap inflasi pangan, karena keduanya merupakan bumbu dapur yang vital dalam konsumsi rumah tangga masyarakat.

Kenaikan tersebut dinilai bukan hanya akibat gangguan pasokan, namun juga karena meningkatnya permintaan jelang Ramadan dan Idulfitri 2025.

Selain cabai, sejumlah komoditas pangan strategis lainnya juga mencatatkan tren kenaikan harga. Bawang merah naik 11,25% dari Rp33.580 menjadi Rp37.127. Bawang putih naik 5,60% menjadi Rp41.759. 

Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng (6,28%), telur ayam boiler (4,51%), dan gula pasir (1,84%).

Komoditas daging sapi dan ayam boiler relatif stabil dengan kenaikan masing-masing hanya 0,97% dan 0,50%. Namun, meski dalam kisaran kecil, harga daging tetap menjadi perhatian karena posisinya sebagai sumber protein hewani utama.

Satu-satunya komoditas yang mencatat penurunan harga adalah jagung pipilan. Harga rata-rata komoditas ini turun 1,30% dari Rp13.302 menjadi Rp13.129.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi merespons lonjakan harga ini dengan memperluas pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Setiap bulannya, GPM selalu digelar di beberapa wilayah kecamatan.

Menurut Imron, GPM dinilai sebagai langkah reaktif sekaligus proaktif dalam menjaga keterjangkauan harga dan ketahanan pangan masyarakat. 

"Pelaksanaan GPM yang masif difokuskan pada komoditas-komoditas dengan volatilitas tinggi seperti cabai, bawang, telur, dan minyak goreng," kata Imron, Selasa (17/6/2025).

Imron mengatakan, menaikan harga pangan di awal 2025 tak lepas dari faktor musiman. Awal tahun seringkali menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu, berdampak pada hasil panen petani lokal. 

Akibatnya, pasokan ke pasar terganggu sementara permintaan naik tajam menjelang bulan puasa. Selain itu, pola konsumsi masyarakat yang meningkat selama Ramadan dan Idulfitri juga memicu lonjakan permintaan, terutama pada bumbu dapur dan protein hewani. 

Disparitas antara pasokan dan permintaan inilah yang kemudian mendorong harga ke level tertinggi dalam setahun terakhir.

Guna mengendalikan laju kenaikan harga, pemerintah daerah bersama dinas terkait berkomitmen memperkuat sinergi dengan petani lokal, distributor, serta pelaku pasar. 

Selain memperluas cakupan GPM, strategi lainnya adalah mendorong peningkatan produktivitas pertanian hortikultura, terutama cabe dan bawang.

"Kami sedang merancang sistem distribusi pangan berbasis digital untuk memantau pergerakan harga dan stok secara real-time, serta mempercepat penyaluran barang kebutuhan pokok ke wilayah rawan inflasi," kata Imron.

Meskipun kenaikan harga terjadi secara umum, laporan ini menunjukkan upaya stabilisasi yang dilakukan pemerintah masih relevan. 

Intervensi harga melalui operasi pasar dan kontrol pasokan tetap menjadi kunci pengendalian inflasi pangan, terutama di tengah ketidakpastian iklim dan kondisi geopolitik global yang turut memengaruhi harga barang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper