Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Keyakinan Konsumen di Kota Cirebon Tetap Kuat

Dalam survei Bank Indonesia bulan Maret, meskipun beberapa komponen mengalami fluktuasi, secara keseluruhan kepercayaan konsumen terhadap perekonomian terjaga.
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON- Tingkat optimisme masyarakat terhadap kondisi perekonomian di Kota Cirebon, Jawa Barat, tercatat tetap tinggi.

Hal itu tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan Maret 2025 yang mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 142 atau tetap berada di zona optimistis.

IKK merupakan indikator yang mencerminkan persepsi dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan enam bulan mendatang. Nilai indeks di atas 100 menunjukkan tingkat keyakinan konsumen yang optimis. 

Dalam survei bulan Maret, meskipun beberapa komponen mengalami fluktuasi, secara keseluruhan kepercayaan konsumen terhadap perekonomian tetap terjaga.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Jajang Hermawan, mengatakan tingginya IKK mencerminkan rumah tangga di Kota Cirebon masih memiliki ekspektasi positif terhadap kondisi ekonomi, terutama dalam enam bulan ke depan.

“Indeks Keyakinan Konsumen di Cirebon tetap menunjukkan tren optimis, terutama karena ditopang oleh Indeks Ekspektasi Konsumen yang masih sangat kuat. Ini menandakan masyarakat melihat prospek ekonomi ke depan tetap menjanjikan, meskipun ada beberapa tekanan pada kondisi ekonomi saat ini,” ujar Jajang dalam unggahan di Instagram Bank Indonesia Cirebon, Rabu (16/4/2025).

Berdasarkan hasil survei, komponen indeks ekspektasi konsumen (IEK) berada di level sangat tinggi, dengan nilai rata-rata sebesar 176. Hal ini terdiri dari tiga subindeks, yakni ekspektasi penghasilan, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, dan ekspektasi kegiatan usaha dalam enam bulan ke depan.

Menariknya, ekspektasi penghasilan tetap berada di angka 189 pada Maret 2025, sama seperti bulan sebelumnya. Artinya, masyarakat optimistis pendapatan rumah tangga mereka akan meningkat atau setidaknya stabil dalam waktu dekat.

Selain itu, ekspektasi terhadap lapangan kerja juga meningkat signifikan dari 175 pada Februari menjadi 188 di bulan Maret. Sementara ekspektasi terhadap kegiatan usaha sedikit menurun dari 154 menjadi 151, namun masih berada dalam kategori optimis.

“Konsumen memandang kondisi enam bulan mendatang akan membaik, terutama dari sisi pendapatan dan kesempatan kerja. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha, terutama sektor ritel dan konsumsi,” tambah Jajang.

Sementara itu, indeks kondisi ekonomi saat Ini (IKE) menunjukkan dinamika tersendiri. Secara umum, IKE masih berada di zona optimis, namun terdapat penurunan di beberapa sub-indeks.

Indeks penghasilan saat ini mengalami penurunan dari 112 pada Februari menjadi 98 di bulan Maret. Hal ini dapat mengindikasikan tekanan terhadap pendapatan rumah tangga, baik karena kenaikan harga kebutuhan pokok usai Ramadan atau faktor musiman lainnya.

Namun, indeks ketersediaan lapangan kerja justru meningkat dari 103 menjadi 111. Kenaikan ini menunjukkan persepsi masyarakat bahwa kesempatan kerja di Cirebon mulai terbuka lebih lebar dibanding bulan sebelumnya.

Indeks pembelian barang tahan lama mengalami penurunan dari 123 menjadi 115, menandakan adanya kecenderungan konsumen untuk menahan pembelian barang-barang besar seperti elektronik dan perabotan.

“Penurunan pada penghasilan saat ini bisa dipengaruhi oleh faktor musiman pasca Lebaran. Tapi masyarakat tetap yakin kondisi ekonomi akan membaik ke depan, sehingga keyakinan secara umum tetap solid,” jelas Jajang.

Jajang mengatakan, survei konsumen Bank Indonesia ini melibatkan 100 responden rumah tangga di Kota Cirebon yang dipilih secara acak. 

Tujuan survei ini adalah untuk menangkap persepsi dan ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi, baik dalam hal pendapatan, ketersediaan lapangan kerja, maupun aktivitas konsumsi.

Menurut Jajang, hasil survei ini sangat penting sebagai acuan awal untuk membaca arah belanja masyarakat dan potensi pertumbuhan sektor konsumsi, yang merupakan salah satu motor utama ekonomi lokal.

“Dengan tingkat optimisme masyarakat yang tetap tinggi, kami berharap aktivitas konsumsi rumah tangga tetap terjaga. Ini akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi Cirebon secara keseluruhan,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Dinda Wulandari

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper