Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menilai dampak efisiensi anggaran oleh pemerintah mulai terasa untuk sektor perhotelan.
"Sudah diduga dari awal dengan efisiensi anggaran ke kepariwisataan, secara khusus ke Tingkat Penghunian Kamar [TPK], terutama hotel bintang lima yang sangat terkait dengan penyelenggaraan event pemerintah," jelas Plt. Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus, di Kantor BPS Jawa Barat, Selasa (8/4/2025).
Ia menilai, kinerja TPK Jawa Barat hingga Maret 2025 masih terbantu oleh libur panjang Idulitri 1446H. "Selanjutnya kita lihat bulan depan, karena dari Januari-Februari saja sudah turun 4,61% untuk TPK," imbuhnya.
Namun, ia berharap ada solusi dari pemerintah jika sektor ini masih mengalami penurunan yang signifikan di bulan-bulan selanjutnya.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa melihat apakah kebijakan ini ditinjau kembali, walaupun ada efisiensi, apakah ada solusinya nggak untuk khususnya perhotelan," jelasnya.
Hal ini kata dia demi mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional 8% yang bisa didorong oleh sektor pariwisata.
Baca Juga
Darwis juga menyampaikan data TPK hotel gabungan Maret 2025 sebesar 37,88% atau turun 2,20 poin dibandingkan Januari 2025. Dengan rincian TPK hotel bintang sebesar 45,51% dan TPK hotel nonbintang sebesar 21,33%.
“Minimnya libur tanggal merah di Februari 2025 dan ada kemungkinan pengaruh pembatasan anggaran pemerintah terkait kegiatan MICE memberi dampak signifikan terhadap penurunan angka TPK”, kata Darwis.