Bisnis.com, KUNINGAN - Kabupaten Kuningan mencatat produksi kopi signifikan pada 2024 mencapai 775,8 ton. Dari jumlah tersebut, produksi kopi robusta mendominasi dengan 724,04 ton, sementara kopi arabika menyumbang 51,76 ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan luas lahan kopi di daerah itu cukup besar, dengan 1.485,25 hektare diperuntukkan bagi robusta dan 87,07 hektare untuk arabika.
Namun, tidak seluruh lahan tersebut menghasilkan panen karena hanya 658,36 hektare lahan robusta dan 59,50 hektare lahan arabika yang telah berproduksi secara optimal.
“Produktivitas kopi robusta di Kuningan mencapai 1.099,76 kilogram per hektare, sedangkan arabika berada di angka 869,92 kilogram per hektare. Ini menunjukkan potensi besar komoditas kopi daerah dalam memenuhi kebutuhan pasar,” kata Wahyu, Jumat (21/2/2025).
Wahyu mengatakan sebagian dari produksi kopi Kuningan telah diekspor ke luar negeri, menunjukkan bahwa kopi dari daerah ini memiliki daya saing yang baik di pasar internasional.
Hal ini menjadi bukti kualitas kopi Kuningan mampu bersaing dengan produk dari daerah lain di Indonesia maupun dari negara penghasil kopi lainnya.
Baca Juga
Untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas kopi, Diskatan Kuningan secara aktif melakukan pendampingan teknis kepada petani. Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi sekaligus meningkatkan efisiensi budi daya.
“Selain peningkatan produksi, kami juga ingin menjaga mutu dan keberlanjutan pertanian kopi agar tetap kompetitif di pasar global,” tambah Wahyu.
Guna mendukung pertumbuhan industri kopi di Kuningan, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan pelaku industri kopi.
Kerja sama ini dilakukan melalui pelatihan dan bimbingan teknis mengenai metode pertanian berkelanjutan serta cara meningkatkan nilai tambah bagi produk kopi lokal.
“Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik penanaman, pemrosesan pascapanen, hingga strategi pemasaran. Harapannya, petani kopi di Kuningan dapat meningkatkan kapasitas mereka dan bersaing di pasar yang lebih luas,” ungkap Wahyu.
Selain pelatihan, pemerintah daerah juga memberikan dukungan terhadap petani dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana guna meningkatkan produktivitas kebun kopi mereka.