Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Bandang Cirebon: Ribuan Warga Terdampak, Ponpes Rusak Parah

Sebanyak 2.430 warga terdampak banjir bandang yang melanda Kabupaten Cirebon sejak Jumat (17/1/2025) malam.
Banjir bandang
Banjir bandang

Bisnis.com, CIREBON- Sebanyak 2.430 warga terdampak banjir bandang yang melanda Kabupaten Cirebon sejak Jumat (17/1/2025) malam. Ribuan warga terdampak banjir berada di Kecamatan Sumber, Tengah Tani, Weru, Talun, dan Plered. 

Salah satu titik terdampak terparah adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khairiyah di Watubelah, Kecamatan Sumber. Sebagian besar bangunan mengalami kerusakan parah akibat diterjang banjir. Hingga kini, genangan air masih belum surut sepenuhnya di lokasi tersebut.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menangani bencana ini, termasuk melakukan penyedotan air di beberapa wilayah terdampak.

"Kami memprioritaskan evakuasi warga yang terdampak, terutama di wilayah yang masih terendam. Proses penyedotan air akan dilakukan segera setelah aliran sungai mulai surut," ujar Wahyu saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Sumber, Sabtu (18/1/2025).

Wahyu juga menyebutkan, bantuan logistik telah disalurkan ke titik-titik pengungsian. Selain itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, termasuk fasilitas umum dan pendidikan.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. "Kami juga meminta masyarakat melaporkan bila ada kerusakan atau kebutuhan mendesak, agar bantuan bisa segera ditangani," katanya.

Salah satu warga terdampak, Edi, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Pria berusia 55 tahun yang sehari-harinya berjualan bakso itu kehilangan gerobak baksonya karena hanyut terbawa derasnya banjir.

"Banjir pertama kali yang saya alami sepanjang tinggal di sini,” ujar Edi ketika ditemui di depan rumahnya yang penuh lumpur, Sabtu (18/1/2025). 

Dengan nada getir, ia menceritakan bagaimana banjir itu menghilangkan sumber penghasilan utamanya. “Gerobak bakso saya hanyut, kerugian saya sekitar 10 juta rupiah. Sangat berat, karena itu satu-satunya alat kami mencari nafkah,” katanya.

Kisah serupa dialami oleh Wati, tetangga Edi yang kehilangan sebagian besar barang berharga di rumahnya. Ia mengatakan, banjir datang begitu cepat sehingga keluarganya tak sempat menyelamatkan apa pun selain diri mereka sendiri.

“Air datang tiba-tiba, sangat deras. Kami hanya bisa menyelamatkan anak-anak dan diri sendiri. Barang-barang seperti kasur, lemari, dan perabotan lainnya rusak terendam lumpur,” ungkap Wati, sambil membersihkan lumpur dari lantai rumahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper