Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan ABC dan Food Bank of Indonesia (FOI) dalam program bantuan pangan untuk mendukung agenda pemenuhan gizi masyarakat di Jawa Barat.
Selain itu, kolaborasi juga dilakukan untuk mendukung sosialisasi kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dicanangkan pemerintah menuju Indonesia yang sehat, bebas stunting.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menjelaskan Pemprov Jabar memiliki visi besar untuk terus menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem masyarakat Jawa Barat, sekaligus meningkatkan pemenuhan gizi masyakarat melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi.
Salah satu bagian penting dalam upaya penurunan angka kemiskinan adalah terbukanya akses pangan bergizi bagi masyarakat.
“Kami menyambut baik kolaborasi program bantuan pangan bersama ABC ini, dan berharap kolaborasi ini dapat membawa dampak nyata bagi upaya kita bersama untuk menciptakan masyarakat Jawa Barat yang lebih sehat, sekaligus menginspirasi untuk kolaborasi strategis lainya di kemudian hari,” ungkapnya, di Kota Bandung, Selasa (16/12/2024).
General Counsel, Head of Government Regulatory Affairs ABC Indonesia Mira Buanawati mengatakan dalam kolaborasi ini, ABC membagikan lebih dari 120.000 produk ABC Sarden yang kaya protein kepada beberapa target lembaga pendidikan, seperti Sekolah, PAUD, hingga Pesantren, yang tersebar wilayah rentan di 8 Kabupaten di Jawa Barat.
Baca Juga
Selama dua bulan ke depan, lebih dari 1.000 relawan dan ibu-ibu penggerak yang tergabung di 324 titik dapur komunitas sekolah akan terlibat dalam menyiapkan sedikitnya 240.000 porsi makanan bergizi seimbang, lengkap dengan olahan ikan Sarden ABC, sebagai bagian dari pemenuhan protein hewani yang penting bagi pertumbuhan.
“Selama hampir 50 tahun, ABC tidak hanya menghadirkan inovasi produk terbaik untuk menemani keluarga Indonesia dalam menciptakan kreasi citarasa masakan terbaik, namun kami juga berkomitmen memberikan dampak positif di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Pendiri FOI M Hendro Utomo mengatakan pihaknya mendukung program ini untuk memangkas kesenjangan pangan.
“Kami akan bergerak bersama dengan para orang tua murid dan guru untuk bersama-sama mendorong lebih banyak masyarakat, khususnya anak-anak kita agar gemar makan ikan sebagai sumber asupan nutrisi yang kaya protein. Selain itu, FOI juga akan membantu proses koordinasi pelaksanaan di lapangan, mulai dari distribusi, proses memasak, hingga pengemasan paket makanan, mengikuti pedoman kebersihan dan prosedur keamanan makanan yang ketat serta tepat sasaran,” ungkapnya.
Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Erwin Dwiyana mengatakan sebagai negara maritim dengan 70% luas lautan, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih menjadi tantangan.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada tahun 2023 menunjukkan angka konsumsi ikan masyarakat Indonesia setidaknya menunjukkan peningkatan, namun masih berada pada angka 57,91 kilogram/kapita, setara dengan ikan utuh segar.
Salah satu hal penting untuk membudayakan konsumsi ikan di tengah masyarakat menurutnya adalah dengan melalui upaya peningkatan akses informasi dan edukasi, serta membangun pemahaman yang benar, khususnya terkait dengan manfaat dan kandungan gizi ikan sebagai sumber protein penting bagi tubuh.
“Gemarikan atau Gerakan memasyarakatkan makan ikan menjadi salah satu program yang diinisiasi oleh KKP dalam mendukung ketahan pangan dan gizi nasional serta mendukung percepatan penurunan angka prevalensi stunting. Perlu upaya yang sistematis dan terstruktur dengan melibatkan seluruh komponen dan stakeholder baik pusat, daerah, akademisi, para mitra dan pelaku usaha untuk bersama-sama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif agar gemar makan ikan,” jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, KKP kata dia, terus mendorong peningkatan angka konsumsi ikan hingga mencapai target sebesar 62,5kg/kapita pada 2024.
“Kami mengapresiasi setiap kolaborasi untuk membangun budaya masyarakat gemar ikan dan berharap setiap elemen bangsa dapat ikut berperan menciptakan Indonesia yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju generasi emas 2045,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi langkah dari ABC denfan produk sardennya, dalam langkah nyata untuk terus mengedukasi dan membangun masyarakat yang gemar makan ikan.
Lebih jauh, Erwin Dwiyana menekankan pentingnya strategi yang terintegrasi untuk meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat, mulai dari peningkatan kualitas hingga mendorong produk perikanan masuk dalam program strategis nasional untuk pemenuhan gizi masyakarat, seperti salah satunya dengan mengusulkan produk ikan sebagai salah satu sumber protein untuk mendukung Program Makan Bergizi.
“Ikan dalam kemasan seperti halnya produk ikan sarden merupakan bagian dari olahan produk yang bisa dipertimbangkan menjadi sumber protein dalam menu makan bergizi, terutama melihat daya tahan dan daya jangkaunya. Sebab tidak semua daerah di Indonesia dekat dengan produksi ikan segar. Yang terpenting adalah memenuhi standar mutu dan standar pengemasan dan pengolahan yang baik dan benar”, tambah Erwin.