Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di Kota Cirebon pada Oktober 2024 sebesar 0,88% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, inflasi bulanan terealisasi 0,07%.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan pada Oktober 2024, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi antara lain, daging ayam ras segar, bawang merah, jeruk, pindang asin, beras, salak, sigaret putih mesin, dan nasi lauk.
Sementara, komoditas pendorong deflasi yakni bensin, kentang, pepaya, cabai hijau, daun bawang, cabai merah, daging, dan buah naga.
"Inflasi yang terjadi pada tahun ini karena adanya kenaikan harga lantaran naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," kata Aris di Kota Cirebon, Jumat (1/11/2024).
Pada Oktober 2024, ada empat kelompok mengalami inflasi, lima kelompok mengalami inflasi, dan dua kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok yang mengalami inflasi adalah, makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,38%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08%, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,07%.
Baca Juga
Kemudian, kelompok yang mengalami deflasi yakni, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,06%, kelompok kesehatan sebesar 0,04%, kelompok transportasi sebesar -0,06%, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,06%.
Sementara, kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok pendidikan; erta kelompok perawatan pribadi dan jasa.
Berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi ketiga tertinggi di Jawa Barat. Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi dengan angka 0,40%.