Bisnis.com, BANDUNG — Kabupaten Sumedang didorong untuk menjadi pusat industri kayu di Indonesia. Pasalnya, Kota Tahu memang memiliki potensi tersebut yang harus dioptimalkan.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Yudia Ramli dalam pameran produk kayu jadi bertajuk "Raja Kayu 2.0" yang digelar di Kecamatan Paseh, pada Kamis (31/10/2024).
Acara tersebut juga sekaligus menjadi momentum penting dalam perkembangan industri perkayuan di Kabupaten Sumedang.
Acara yang digelar di kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkayuan Sumedang Desa Legok Kaler tersebut diharapkan mampu membawa produk-produk perkayuan lokal ke pasar global, sejalan dengan semangat 'Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia' dan 'Bangga Berwisata di Indonesia'.
Sementara itu, dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pameran ini dalam memperkenalkan produk produk unggulan Sumedang ke pasar global.
"Kami berharap melalui acara Raja Kayu 2.0 ini, industri perkayuan Sumedang dapat berkembang lebih jauh, bahkan mencapai pasar ekspor," ujar Yudia.
Baca Juga
Yudia mengatakan, kegiatan promosi bersama itu tidak hanya menjadi ajang pameran produk lokal, tetapi juga langkah strategis dalam rangka menggerakkan ekonomi daerah dan memperkuat sinergi antara pemerintah dengan para pelaku usaha.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya serta bisa menempatkan Sumedang sebagai salah satu pemain utama dalam industri perkayuan nasional dan internasional," tuturnya.
Sementara itu, Pj Ketua Dekranasda Jawa Barat Amanda Soemedi mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme yang ditunjukkan para peserta dan pengunjung pameran.
Menurutnya, Jawa Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kreatif, terutama di sektor perkayuan dan furnitur, yang ditopang oleh kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah.
"Jawa Barat memiliki 933 Industri Kecil Menengah (IKM) furniture dari kayu yang tersebar di berbagai wilayah. Melalui promosi bersama seperti ini, kita bisa mendorong potensi tersebut untuk semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional," kata Amanda.
Dengan partisipasi 50 unit usaha perkayuan dari Sumedang, acara ini yang digelad mencerminkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, Dekranasda Jawa Barat, pelaku usaha, dan berbagai pihak lainnya. Fokus dari pameran adalah memperkuat posisi Sumedang sebagai salah satu pusat industri perkayuan di Jawa Barat.