Bisnis.com, BANDUNG--Industri perkayuan Jawa Barat memiliki potensi besar untuk menembus ke pasar internasional.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Dekranasda Jabar Amanda Soemedi saat pameran produk jadi perkayuan Sumedang 2.0, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya berdasarkan data sistem pelayanan industri, jumlah industri kecil menengah (IKM) furniture kayu di Jabar mencapai 933 IKM.
"Dari jumlah tersebut, 50 diantaranya berasal dari Kabupaten Sumedang," katanya.
Produk yang dihasilkan para IKM Jabar seperti, rotan, kayu dan kulit, memiliki kualitas yang tak kalah bagus dari produk serupa di negara lain.
"Saya rasa potensinya luar biasa. Mungkin selain bisa dijual ke Provinsi lain, dapat ekspor juga, karena kualitas tidak kalah dengan produk luar negeri," ujar Amanda.
Baca Juga
Karena itu pihaknya optimistis, penjualan produk para IKM Jabar ini dapat meningkat dan membantu perekonomian Jabar, jika sudah dipertemukan dengan buyer, baik dari dalam maupun luar negeri.
Melalui kegiatan Promosi Bersama Raja Kayu 2.0 yang digagas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Dekranasda, kata Amanda, diharapkan dapat membantu mempertemukan antara buyer dengan pelaku IKM.
"Kita bantu jual, kalau ada pameran di luar negeri, mungkin bisa diajak supaya mereka mempunyai wawasan tambahan sehingga mereka yakin mereka punya kemampuan produknya bagus dan qualified," katanya.
Promosi bersama ini, merupakan cerminan dari gerakan Nasional bangga buatan Indonesia, bangga berwisata di Indonesia yang dilaksanakan oleh Pemprov Jabar bersama lintas kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, asosiasi, komunitas, pelaku usaha dan media.
"Pemprov Jabar akan mendukung penuh gerakan ini, yang pada akhirnya akan kembali juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jabar," katanya.
Kadisperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen pemerintah agar IKM dan UMKM di Jabar naik kelas.
Termasuk salah satunya membentuk satuan pelayanan (Satpel) Pengembangan Industri Perkayuan Sumedang.
Sejumlah mesin kayu, termasuk tujuh mesin bantuan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Satpel tersebut, dapat digunakan secara umum, guna membantu para pengrajin.
"IKM yang belum memiliki (mesin). Silakan datang ke sini, supaya menggunakan mesin di sini supaya lebih bagus lagi hasilnya. Semua IKM se-Jabar boleh menggunakan fasilitas ini," ujar Noneng.
Selain menyediakan fasilitas mesin untuk kerajinan kayu di Sumedang, Pemprov Jabar juga mendukung pelayanan di sektor lain.
"Rotan di Cirebon, kemudian kulit di Garut. Kita ada tekstil di Majalaya, logam di Sukabumi, Bogor dan Gedebage. Kemudian ada kemasan di Bandung," ucapnya.
Noneng juga memastikan upaya Pemprov Jabar dalam memberikan pelayanan seperti mesin dan pelatihan meningkat signifikan, di mana sebelumnya pada 2023 hanya 40 layanan, kini pada 2024 bertambah hingga 101 layanan atau meningkat 152,5%.
Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli menyambut baik kegiatan Promosi Bersama Raja Kayu dalam mendukung industri kecil menengah di Kabupaten Sumedang.
"Dengan kehadiran ibu Gubernur, kemudian ibu Kadisperindag hadir di Sumedang, menunjukkan dukungan dari pemerintah," ujar Yudia.
Yudi pun mengakui jika hasil produksi pada IKM di Sumedang memiliki kualitas bagus, sehingga layak untuk di pasarkan ke berbagai daerah, termasuk luar negeri.
"Kegiatan ini menjembatani bagaimana produk perkayuan di Sumedang ini bisa tampil di Jawa Barat, nasional bahkan luar negeri," katanya.