Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organisasi Budaya di Kota Bandung Banyak yang Tak Tersentuh Bantuan

Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung tentang Pemajuan Kebudayaan yang telah disahkan tahun 2023 lalu masih membutuhkan optimalisasi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG—Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung tentang Pemajuan Kebudayaan yang telah disahkan tahun 2023 lalu masih membutuhkan optimalisasi.

Anggota DPRD Kota Bandung Yoel Yosaphat mengatakan sebagai ketua panitia khusus Perda Pemajuan Kebudayaan pihaknya mendapatkan informasi jika masih banyak organisasi-organisasi kebudayaan yang belum mendapatkan manfaat dari perda tersebut.

"Tujuan membuat Perda Kemajuan Kebudayaan itu untuk menjamin para pelaku seni dan budayawan hidup lebih baik, tapi ternyata masih ada yang belum mendapat bantuan," ujarnya, Selasa (29/10/2024).

Yoel mengatakan bantuan untuk pelaku seni budaya masih terbatas, bahkan belum ada bantuan untuk keluar negeri dalam mempromosikan kebudayaan. Padahal Perda itu memiliki dua hal penting, pertama orangnya atau pelaku seni dan budaya, kedua esensi kebudayaan. 

“Untuk orangnya jelas bagaimana pelaku seni dan kebudayaan bisa hidup lebih baik, mendapat pekerjaan lebih baik. Dan untuk kebudayan-nya sendiri bagaimana budaya di Kota Bandung itu diaplikasikan sehingga terintegrasi dengan kebijakan,” katanya.

Yoel mengatakan, sanggar seni kebudayaan di kota kembang tercatat ada ratusan tetapi yang aktif hanya beberapa.  Namun mereka yang aktif pun tidak semuanya bisa berjalan baik. “Dan yang aktivasi dari sanggar tersebut ada yang pas-pas an, ada yang bagus dan, ada juga yang susah,” katanya.

“Seharusnya dinas plus stakeholder bergabung, baik itu dengan perusahaan, pariwisata, hotel dan sebagainya, sayang ini belum maksimal sehingga masih banyak sanggar, pekerja seni, pelaku budaya kesusahan mendapat bantuan dari dinas pemerintah,” ujarnya.

Yoel berharap, dengan Perda ini kondisi ekonomi bisa diperbaiki dan ini menjadi PR makanya anggaran harus cukup. Lalu bagaimana aktivasi kebudayaan seni, event agar berjalan, sektor pariwisata dan lainnya. “Karena bagaimana mau bikin karya seni bagus kalau makan saja mereka susah,” ungkapnya. 

Ia juga menyarankan event budaya dilakukan tidak hanya 1 atau 2 kali saja agar semua pelaku budaya bisa memanfaatkan event secara bergantian.

“Agar bisa aktif maka kerja sama dengan stake holder atau perusahaan setempat harus dilakukan. Selain itu dinas pun harus memiliki database yang benar, sehingga penyaluran talent bisa dilakukan dan tepat," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper