Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Cirebon Tanggung Jawab Soal 42 Warga yang Alami Keracunan

Dinas Kesehatan Kota Cirebon sudah diperintahkan untuk melakukan penanganan komprehensif, termasuk evaluasi, dan pemantauan kondisi para korban.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon mengaku bertanggung jawab terhadap kejadian puluhan orang warga Cangkol, Kecamatan Lemahwungkuk yang mengalami keracunan usia menghadiri seminar sanitasi.

Penjabat Sekretaris Daerah Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan Dinas Kesehatan Kota Cirebon sudah diperintahkan untuk melakukan penanganan komprehensif, termasuk evaluasi, dan pemantauan kondisi para korban. 

Menurut Iing, upaya pemulihan sudah dilakukan baik untuk pasien yang masih dirawat di rumah sakit, maupun fasilitas kesehatan di rumah masing-masing.

“Saat ini sampel makanannya sedang diuji lab. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar sehingga kami bisa mengetahui faktor penyebab kejadian ini,” kata Iing di Kota Cirebon, Selasa (29/10/2024).

Sebelumnya, sebanyak 42 warga Cangkol Utara di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, dirawat di rumah sakit akibat dugaan keracunan makanan ringan dan nasi kotak yang disajikan dalam seminar puskesmas setempat. 

Korban, yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga, mengonsumsi makanan yang dibagikan selama acara tersebut.

Warga, Ratno mengatakan pada Jumat (25/10/2024), Puskesmas Cangkol bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Mardika, mengadakan sosialisasi tentang sanitasi. Acara ini dihadiri oleh puluhan anggota PKK serta beberapa tamu undangan.

Tujuan acara tersebut yakni, memberikan pengetahuan mengenai cara menjaga kebersihan dan dampak negatif dari sanitasi yang tidak baik. Dalam kegiatan itu panitia membagikan makanan ringan dan nasi kotak kepada para peserta. "

"Kami diberikan snack dan nasi kotak oleh panitia saat mengikuti sosialisasi ini," ujar Ratno kepada wartawan pada Senin (28/10/2024). 

Beberapa jam setelah acara berakhir, banyak peserta mulai merasakan gejala tidak nyaman. Sebanyak 42 orang melaporkan gejala mual, pusing, dan lemas, di mana 12 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Beberapa pasien yang kondisinya lebih serius mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Adi Darma Pulasaren dan Rumah Sakit Sumber Kasih. 

"Yang dirawat di rumah sakit kondisinya memang lebih serius, sementara yang lainnya masih cukup stabil untuk dirawat di rumah," tambah Ratno.

Kapolsek Lemahwungkuk Iptu Usep WE menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini. 

Menurut pengakuan para korban, sebagian besar mengalami sakit perut disertai mual dan pusing yang parah. "Kami masih melanjutkan penyelidikan dan mengumpulkan bukti yang diperlukan," kata Iptu Usep.

Dalam rangka menyelidiki kasus ini, polisi telah memanggil beberapa saksi yang hadir dalam acara tersebut, termasuk kepala Puskesmas Cangkol yang bertanggung jawab atas sosialisasi.

Keluarga para korban juga merasa khawatir terhadap kondisi kerabat mereka yang sedang dirawat. Mereka berharap agar hasil penyelidikan segera diumumkan untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini.

Sosialisasi tentang kebersihan yang semula bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat justru berujung pada keracunan massal. Warga sempat antusias mengikuti acara tersebut, namun kini banyak yang merasa cemas akan keamanan makanan di acara serupa di masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper