Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bey Sentil Pj Wali Kota Bandung Yang Akan Ubah Jam Operasional Sekolah dan Kantor

Pemerintah Kota Bandung harus mengkaji lebih dalam terkait kebijakan yang bakal ditempuh.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/4/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/4/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Bisnis.com, BANDUNG--Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengingatkan Pj Wali Kota Bandung A Koswara agar tak membuat kebijakan jangka pendek yang tidak matang.

Bey mengingatkan Koswara yang mewacanakan kebijakan pengaturan jam operasional berbagai sektor, salah satunya sekolah dan kantor guna mengurangi kemacetan Kota Bandung.

Menurut dia, Koswara dapat lebih bijak dalam memutuskan kebijakan bagi masyarakat. Koswara juga diminta mengkaji betul berbagai detil.

"Dikaji lebih mendalam sebelum diputuskan," katanya di Gedung Sate,Bandung, Rabu (23/10/2024).

Menurutnya solusi kemacetan bukan hanya perkara mengubah jam operasional sekolah atau kantor. Namun banyak implikasi yang harus dihitung dengan cermat.

"Betul-betul diperhatikan bagaimana dengan transportasi umum yang tersedia. Jangan sampai anak, masih gelap sudah berpergian. Riskan juga. Jangan bayangkan sekolah sudah zonasi semua. Masih ada yang jauh rumahnya," katanya.

Bey menyarankan Pj wali kota Bandung melakukan ujicoba terlebih dahulu di lingkup Balaikota, guna mengukur efektivitasnya.

"Kalau mau dipraktikkan, praktik dulu saja di kantor pak wali dulu. Coba dulu sebulan, baru lihat dampaknya. Terus tanya ke semua pegawai. Nyaman tidak dengan masuk lebih pagi? Coba di kantor walikota dulu aja kalau mau dicoba," ucapnya.

Menurutnya Koswara harusnya fokus pada program jangka panjang seperti Bandung Rapid Transit maupun tol dalam kota (BIUTR) yang membutuhkan persiapan detil.

"Mending BRT, jangan nyoba-nyoba kayak gini. Tar kayak di NTT. Jangan buat kebijakan kontraproduktif," tuturnya.

Bey juga menegaskan dirinya, tidak anti terhadap kebijakan yang diambil oleh Koswara. Menurut dia, sebelum mengambil kebijakan seharusnya dapat dikaji lebih matang supaya tidak merugikan masyarakat.

"Saya tidak anti kebijakan yang ekstrem tapi dikaji betul, jangan sampai masyarakat yang dirugikan karena tidak semua punya kendaraan pribadi. Masih banyak bergantung pada kendaraan umum. Kalau mau, ujicoba di kantor walikota sebulan cobain. Analisa setelah itu," kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper