Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Trauma Diguncang Gempa, Warga Sumedang Diminta Tidak Panik Hadapi Isu Megathrust

Awal tahun ini warga Sumedang dikagetkan dengan goncangan gempa berhari-hari yang disebabkan Sesar Sumedang. Kini muncul ancaman Megathrust.
Megathrust di Indonesia/instagram daryono BMKG
Megathrust di Indonesia/instagram daryono BMKG

Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang meminta warganya untuk tidak khawatir dengan isu ancaman Megathrust yang ditenggarai bisa memicu gempa berdampak besar di Indonesia.

Ia mengatakan memang wajar warga Sumedang khawatir terhadap ancaman ini. Terlebih, awal tahun ini warga Sumedang dikagetkan dengan goncangan gempa berhari-hari yang disebabkan Sesar Sumedang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Edi Haryadi menyampaikan, potensi Megathrust yang ada di Jawa Barat di mana yang langsung terdampak sebagian besar ada di wilayah Pantai Selatan, antara lain Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasik dan Pangandaran.

"Memang potensi megathrust terjadi di lima kabupaten, tapi dampak goncangannya sudah ada berdasarkan kajian dari BMKG. Termasuk ke wilayah Sumedang yang getarannya kisaran 4 sampai 5 MMI. Jadi artinya ada potensi kerusakan ringan," ujar Edi.

Edi menjelaskan meskipun Megathrust akan berdampak juga di Kabupaten Sumedang, tapi tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya. 

"Tapi kita tidak bisa memprediksi di daerah mana. Hanya saja biasanya ini berdekatan dengan sumber terjadinya gempa," terangnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Sumedang agar tetap tenang dan tidak panik atas isu tersebut. 

"Ini tentu saja harus disikapi oleh kita selaku pemerintah dan masyarakat agar tidak panik, tidak gaduh. Kemudian tidak mendengar berita-berita yang kurang bertanggung jawab," tuturnya.

Yang lebih penting dari itu, lanjut Edi, masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. 

"Kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diantaranya dengan cara sosialisasi apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa, bagaimana cara evakuasi mandiri dan memberikan pertolongan secara mandiri," terangnya.

Sosialisasi tersebut menurut Edi perlu dilakukan secara masif, baik melalui keluarga tangguh bencana,desa tangguh bencana, satuan pendidikan aman bencana atau komunitas-komunitas yang ada. 

"Sosialisasi ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD atau pemerintah saja, tapi oleh semua unsur pentahelix wajib menyampaikan kepada masyarakat secara benar," ujarnya.

Selanjutnya di setiap wilayah yang dikategorikan rawan bencana ia meminta agar dipasang rambu-rambu arah evakuasi dan titik kumpul. 

"Mana kala terjadi gempa, apabila masyarakat akan dievakuasi maka sudah disepakati daerah titik kumpul," imbuhnya.

Sekretaris BPBD Kabupaten Sumedang M. Yogaswara mengatakan, Pembinaan dan Pengawasan Teknis Jalur Evakuasi dan Papan Informasi diikuti oleh seluruh anggota Pusdalops BPBD. 

"Melalui pembinaan ini, anggota Pusdalops BPBD diharapkan dapat memberikan informasi atau imbauan mengenai kawasan rawan bencana tertentu bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper