Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemarau di Cirebon Diprediksi Lebih Lama, 1.700 Hektare Sawah Mendekati Gagal Panen

Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengatakan Kabupaten Cirebon selama ini memang dikenal sebagai salah satu daerah yang rawan kekeringan di Provinsi Jawa Barat.
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON - Sekitar 1.700 hektare sawah di Kabupaten Cirebon rawan kekeringan, sehingga dikhawatirkan menyebabkan penurunan produksi padi secara drastis, bahkan berpotensi gagal panen. 

Hal ini pun semakin memperburuk situasi, mengingat Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah paling rawan kekeringan di Jawa Barat.

Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengatakan Kabupaten Cirebon selama ini memang dikenal sebagai salah satu daerah yang rawan kekeringan di Provinsi Jawa Barat. 

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Cirebon termasuk dalam zona merah kekeringan, dengan curah hujan yang jauh di bawah normal pada musim kemarau kali ini. Situasi ini semakin memperburuk ketahanan pangan daerah.

"Dari 1.700 hektare lahan, 488 hektare sudah mengalami kekeringan. Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah berupaya mengatasi krisis ini dengan berbagai langkah darurat," kata Wahyu, Rabu (4/9/2024).

Wahyu mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mengupayakan distribusi air melalui pompa-pompa air darurat. 

Selain itu, pemerintah juga mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut, termasuk pengadaan alat-alat pertanian modern dan pembangunan infrastruktur irigasi yang lebih baik.

Situasi ini tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga ekonomi lokal secara keseluruhan. Pasokan beras dari Cirebon, yang biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah sekitar, diprediksi akan mengalami penurunan tajam.

"Prakiraan cuaca menunjukkan masih akan berlangsungnya musim kemarau dalam beberapa waktu ke depan," kata Wahyu.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga darurat kekeringan sepanjang musim kemarau tahun ini. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan saat ini sudah ada 1 kabupaten yang menetapkan status tanggap darurat, sementara 12 daerah siaga darurat.

Sebanyak 12 daerah yang menetapkan status siaga darurat tersebut antara lain Indramayu, Majalengka, Kota Bekasi, Kuningan, Kabupaten Cirebon, Cimahi, Kabupaten Bandung, Karawang, Depok, Kota Cirebon dan Garut, dan Kabupaten Bekasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper