Bisnis.com, BANDUNG--Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam menyebut angka perceraian dan pernikahan di Jabar sama-sama tinggi.
Berdasarkan data Kemenag Provinsi Jabar, pada 2021 tercatat ada 346.484 pernikahan. Tahun 2022 sebanyak 336.912 pernikahan, dan tahun 2023 sebanyak 317.715 pernikahan.
"Di Jabar itu pernikahannya luar biasa, terbanyak di Indonesia. Tapi, yang paling menyedihkan angka perceraiannya juga tertinggi di Indonesia," katanya dikutip Selasa (3/9/2024).
Menurutnya angka perceraian di Jabar tercatat ada 98.088 pada 2021, jumlah itu meningkat pada 2022 menjadi 113.643 perceraian, dan tahun 2023 ada 122.800 perceraian.
Ajam mengatakan penyebab hancurnya biduk rumah tangga masyarakat Jabar bermacam-macam, mulai dari masalah ekonomi hingga hubungan yang kurang harmonis.
"Memang di Jabar itu tertinggi angka perceraiannya. Mayoritas masalahnya ekonomi, hubungan keluarga, memang beragam. Sampai hari ini yang ajukan cerai juga masih banyak," ucapnya.
Baca Juga
Saat ini, Kemenag Jabar tengah mengoptimalkan fungsi Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). Badan ini, kata dia, bertugas untuk memberi wejangan dan arahan kepada calon pengantin.
"BP4 ini sudah lama dibentuk dan ada di setiap KUA, mereka akan lebih dioptimalkan untuk memberi nasehat sebelum pelaksanaan perkawinan," katanya.