Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilgub Jabar 2024: Ogah Kampanye Seremonial, Dedi Mulyadi Takut Macet Tambah Parah

Dedi Mulyadi tidak akan mengubah aktivitas bertemu warga, begitu pula Erwan Setiawan yang sudah memiliki agenda rutin bertemu masyarakat.
Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (kanan)
Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (kanan)

Bisnis.com, BANDUNG--Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berencana menggelar kampanye langsung ke publik ketimbang kampanye formal dan seremonial yang hanya mengerahkan kekuatan massa di Pilgub Jabar 2024.

Dedi Mulyadi mengatakan pascapendaftaran ke KPU Jabar, Selasa (27/8/2024) pihaknya tidak akan mengubah aktivitas bertemu warga, begitu pula Erwan Setiawan yang sudah memiliki agenda rutin bertemu masyarakat.

"Kegiatan saya akan terus kembali lagi naik motor, naik mobil keliling kampung, bertemu dengan warga menyelesaikan berbagai problem yang bisa diselesaikan hari ini secara personal, karena kan secara kelembagaan kita tidak memiliki otoritas untuk menyelesaikan," katanya.

Dedi pun berjanji, ketika kampanye nanti dirinya akan menghindari kegiatan-kegiatan bersifat seremonial, dan lebih mengedepankan aktivitas yang lebih substansial.

"Kita ingin mengutamakan aspek-aspek substansial, yang menjadi kebutuhan masyarakat, karena seremonial nanti yang macetnya tambah parah, tambah banyak, saya tidak ingin mengganggu ketertiban lalu lintas secara terus-menerus, sehingga kami ingin melakukan hal-hal yang lebih nyata di kehidupan masyarakat," ucapnya.

Dedi Mulyadi juga kembali memohon maaf kepada masyarakat yang hari ini terganggu oleh kegiatan pendaftaran ke KPU Jabar.

"Saya mohon maaf kepada para sopir yang terjebak macet, pada mereka yang akan pergi ke tempat kerja atau pulang dari tempat kerja di hari ini terganggu, para pedagang yang mungkin penghasilannya hari ini juga menurun gara-gara pendaftaran kami, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," tuturnya.

Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan ini diusung oleh empat partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan PSI serta 9 partai pendukung non parlemen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper