Bisnis.com, BANDUNG— Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati mengevaluasi program penanganan kemiskinan ekstrem yang sudah berlangsung di tahun ini.
"Tentunya ini harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan SKPD, kemudian camat dan kepala desa betul-betul melakukan update verval, baik itu data, maupun intervensi," ujarnya.
Melalui evaluasi tersebut, menurut Tuti, akan diketahui apakah program tersebut sudah berjalan efektif atau belum.
"Ada beberapa hal-hal yang memang harus kita optimalkan, termasuk dari sisi evaluasi. Nanti akan dilakukan evaluasi yang lebih berkala lagi untuk memantau update," kata Tuti.
Tuti menyebutkan, rapat evaluasi ini juga turut membahas perencanaan program kegiatan yang sama di tahun 2025.
"Yang kita lakukan sekarang ini apakah efektif dan efisien atau ada hal-hal lain yang harus kita lebih maksimalkan di tahun 2025 dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini," ucapnya.
Baca Juga
Tuti juga mengungkapkan, sampai saat ini progres penurunan kemiskinan ekstrem memang belum bisa diukur secara kuantitatif karena berbagai intervensi masih dilakukan yang dikolaborasikan dari perangkat daerah selaku liaison officer kepada camat dan kepala desa.
"Mudah-mudahan dalam bulan November [2024] sudah bisa kita lihat bagaimana progresnya," terangnya.
Tuti juga mengapresiasi berbagai inovasi yang dibuat oleh setiap kecamatan yang dinilai sangat membantu terhadap percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Sumedang.
"Inovasi dari masing-masing kecamatan sangat membantu dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Contohnya di Kecamatan Darmaraja dengan inovasi Peduli Darmaraja, kemudian inovasi Kencleng Amal Sultan dan lainnya.
Tuti menambahkan, program penghapusan miskin ekstrem telah mendorong masing-masing kecamatan berinovasi.
"Jadi kecamatan sangat luar biasa, bahwa dengan adanya program ini bisa memotivasi mereka untuk mencari inovasi-inovasi yang bisa mengakselerasi terhadap program ini," tuturnya.