Bisnis.com, BANDUNG--Jawa Barat kembali memuncaki peringkat pertama realisasi investasi pada triwulan II/2024 dengan nilai investasi gabungan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp63,66 triliun.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Nining Yuliastiani mengatakan dengan jumlah investasi sebesar Rp63,66 triliun, mampu menyumbang jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 99.687 orang.
"Angka ini berasal dari sebanyak 38.110 proyek LKPM pada triwulan II 2024," katanya di Bandung, Senin (12/8/2024).
Ada lima daerah yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar pada triwulan II/2024 atau pada periode April-Juni 2024. Pertama, Kabupaten Bekasi dengan jumlah tenaga kerja mencapai 15.622 orang. Disusul Kabupaten Bogor dengan 10.967 orang.
"Kemudian ada Kabupaten Bandung yang menyerap 9.397 orang, lalu Subang dengan tenaga kerja yang terserap 8.515 orang, terakhir Kota Bekasi 7.602 orang," ujar Nining.
Nining mencatat realisasi investasi PMA dan PMDN pada Triwulan II tahun 2024 sebesar Rp63,66 triliun meningkat Rp10 triliun atau meningkat 18,64% dari tahun 2023 periode yang sama, yang sebesar Rp53,66 triliun.
Sementara jumlah penyerapan tenaga kerja pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 104,36% atau meningkat sebanyak 50.908 orang dari periode yang sama pada tahun 2023 sebanyak 48.779 orang.
Dari sisi sektor penyerap tenaga kerja terbesar, Nining menuturkan ada 5 sektor andalan. Pertama, industri pengolahan yang mampu menyerap 61.976 orang tenaga kerja, disusul perdagangan besar, eceran dan reparasi yang mencapaiu 14.488 orang.
"Kemudian ada jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mampu menyerap 6.102 orang tenaga kerja, jasa perusahaan 3.942 orang, terakhir ada penyediaan akomodasi dan makan minum dengan tenaga kerja terserap 3.135 orang," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan lima daerah realisasi investasi PMA tertinggi pada Triwulan II 2024, dengan peringkat pertama di Jawa Barat sebesar US$2,5 miliar (17,5%), Sulawesi Tengah sebesar US$2,1 miliar (14,6%), DKI Jakarta sebesar US$1,8 miliar (12,9%), Maluku Utara sebesar US$1,7 miliar (12,4%), dan Banten sebesar US$1,3 miliar (9,3%).
Sedangkan pada PMDN, lokasi pertama adalah DKI Jakarta sebesar Rp33,1 triliun (16,1%), Jawa Barat Rp25,6 triliun (12,1%), Jawa Timur Rp25,1 triliun (10,3%), dan Nusa Tenggara Barat Rp25,2 triliun (7,2%). Bahlil juga mengatakan bahwa terdapat lima negara besar yang berinvestasi ke Indonesia.