Bisnis.com, CIREBON - Dua direktur rumah sakit umum milik pemerintah di Kabupaten Cirebon mengajukan permohonan mundur dari jabatannya.
Kondisi tersebut dikhawatirkan mengganggu layanan kesehatan kepada masyarakat.
Dua pejabat utama tersebut yakni, Direktur Rumah Umum Sakit Daerah (RSUD) Waled Mohamad Lutfhi dan Direktur RSUD Arjawinangun Bambang Sumardi.
Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyebutkan satu dari direktur yang sudah mengajukan permohonan tersebut baru satu orang, yakni Mohammad Lutfhi.
Keputusan pengunduran diri dari jabatan utama itu karena yang bersangkutan ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai dokter spesialis.
"Dipastikan mereka mengundurkan diri bukan karena tekanan. Pengajuan mundur dari jabatan juga sudah dilakukan sebelum saya menjabat di sini (Kabupaten Cirebon," kata Wahyu, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga
Sementara, untuk Direktur RSUD Arjawinangun beberapa waktu lalu sudah menyampaikan secara lisan kepada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) agar dipindahkan ke jabatan staf ahli bupati.
Wahyu mengatakan Pemerintah Kabupaten Cirebon agar segera melakukan lelang jabatan setelah pengajuan mundur dari jabatannya itu telah disetujui.
"Paling penting adalah proses layanan kepada masyarakat ini terhenti hanya karena ada ketiadaan pejabata strukturalnya Nanti, akan ditindak lanjut BKPSDM," ujarnya.
Lutfhi mengatakan, alasan mundur dari jabatan lantaran kesulitan membagi waktu untuk menangani pasien. Keluhan dari pasien pun kerap ia dapatkan selama menjabat di RSUD Waled.
"Ini berdasarkan pertimbangan yang sangat matang. Saya kan ketua IDI juga, sementara pasien saya sering komplain karena banyak yang tidak bisa saya tangani," kata Lutfhi.
Sementara itu, Bambang mengaku ingin berhenti dari jabatannya karena permasalahan kesehatan. Jabatan direktur membuat proses terapi kesehatan yang harus ia lakukan di rumah sakit luar Cirebon mengalami hambatan.
Kondisi tersebut, kata Bambang, membuat kinerjanya sebagai pucuk pimpinan di RSUD Arjawinangun pun terhambat.
"Kesehatan saya sedang drop. Saya bolak balik terapi yang mengakibatkan kinerja saya tidak maksimal. Saya pilih mundur agar konsen dan bisa memulihkan kesehatan saya," kata Bambang.