Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

80% Kebutuhan Susu Segar di Jabar Masih Dipasok Impor

Direktur PT Sumber Citarasa Alam Dadang Suyana mengatakan pihaknya baru mampu memasok kebutuhan susu di Jabar di angka 20%.
Susu formula/bloomberg
Susu formula/bloomberg

Bisnis.com, BANDUNG—Kebutuhan susu segar di Jawa Barat sejauh ini masih mengandalkan dari pasokan impor, sementara peternak lokal masih belum sanggup mengejar angka maksimal.

Direktur PT Sumber Citarasa Alam Dadang Suyana mengatakan pihaknya baru mampu memasok kebutuhan susu di Jabar di angka 20%.

“Sementara 80 persennya masih impor. Kami berharap pemerintah memiliki kebijakan untuk meningkatkan volume produksi susu sapi, misalnya dengan menambah lahan peternakan sapi perah," kata Dadang di Gedung Sate, Bandung, Senin (22/7/2024).

Karena itu pihaknya tengah mengembangkan teknologi modern medium scale, dimana dapat meningkatkan populasi ternak skala kecil secara baik dan benar. Sehingga turut membantu meningkatkan produktivitas susu dan benih sapi perah yang baik.

"Kami akan buat beberapa percontohan, (sekitar) 200-400 (sapi perah), supaya cukup mudah mengelolanya," ujarnya.

Dadang juga mendukung langkah Pemprov Jabar menggelar Kontes Ternak dan Ekspo Pangan. Menurut Dadang acara tersebut diharapkan mampu mendongkrak produksi susu sapi lokal yang sekarang sangat kurang. 

Sekretaris DKPP Jabar Indriantari mengatakan Pemprov Jabar menggandeng PT Sumber Citarasa Alam (SCA) untuk mengembangkan dan meningkatkan populasi sapi perah.

"Karena secara nasional, kita baru 20% kebutuhan susu yang bisa dipenuhi. Dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jawa Barat pernah jadi nomor 1. Kita ingin kejar itu lagi," imbuhnya.

Selain kontes ternak dan expo pangan, dalam KTEP 2024 Pemprov Jabar turut memberikan layanan lain melibatkan OPD. Seperti NIB gratis, pelayanan kesehatan hewan, kendaraan Maskara, Samsat keliling, Pasar Leweung, gelar pangan murah dan perpustakaan keliling. Serta pemberian 10 ribu susu dan telur ayam gratis kepada masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper