Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di Kota Cirebon pada Juni 2024 sebesar 1,43% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, inflasi bulanan terealisasi 0,34%.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan pada Juni 2024, ada komoditas yang menjadi penyumbang inflasi, kentang, ketimun, cabai rawit, semangka, daun bawang, krim wajah, buncis, sabun wajah, kacang panjang, ikan mujair, tarif gunting rambut pria, kusen, kerang, susu cair kemasan, dan kacang tanah.
"Sedangkan komoditas yang menjadi penyumbang deflasi antara lain, bawang merah, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat, jeruk, cabai merah, melon, rampela hati ayam, bawang putih, sawi cabai hijau, jagung manis, dan kol putih," kata Aris di Kota Cirebon, Senin (1/7/2024).
Aris mengatakan, inflasi yang terjadi pada tahun ini karena adanya kenaikan harga lantaran naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,47%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,79%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,66%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,78%;
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 0,44%; kelompok transportasi sebesar 0,85%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,47%; kelompok pendidikan sebesar 1,42%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,01%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,15%.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami terendah di Jawa Barat.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris.