Bisnis.com, BANDUNG--Upaya memaksimalkan ekosistem penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka terus dilakukan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan jajaran direksi PT BIJB.
Komisaris Utama PT BIJB Dedi Taufik mengatakan sejauh ini rute penerbangan yang dilayani Bandara Kertajati adalah Denpasar, Kualanamu dan Balikpapan.
Lalu, terdapat satu layanan rute internasional dengan tujuan Malaysia.
Rute Bali menjadi rute dengan frekuensi penerbangan terbanyak, dalam sehari terdapat tiga kali penerbangan. Rute Kualanamu dan Balikpapan beroperasi sebanyak empat kali dalam seminggu.
Sementara untuk penerbangan Internasional yakni rute Malaysia, beroperasi empat kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
“Rata-rata tingkat keterisian penumpang pun cukup tinggi, dengan angka di atas 75 persen. Saat ini, fokus kami adalah mengoptimlakan layanan dan menambah rute. Semua sedang berproses,” jelas Dedi yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Jabar, Jumat (14/6/2024).
Baca Juga
Terkait rencana penambahan rute, untuk rute domestik Bandara Kertajati selanjutnya akan membuka rute penerbangan menuju Makassar dan Pontianak. Sementara untuk penerbangan internasional akan ada rute Singapura.
Berdasarkan rencana, rute tersebut akan dilayani askapai yang beroperasi di Bandara Kertajati, terdapat 5 Maskapai yang terdiri dari Super Air Jet, Citilink, Malaysia Airlines, Air Asia Indonesia dan Air Asia Malaysia.
Pihaknya pun bekerja sama dengan stakeholder terkait memberikan insentif berupa Program Diskon Hotel, Pariwisata dan Antarmoda dari dan ke Bandara Kertajati. Hal ini pun berlaku bagi warga di kawasan Jawa Tengah.
Dedi Taufik mengatakan Bandara Kertajati melayani 13.200 Jemaah Haji asal Jawa Barat, yang diberangkatkan sejak 11 Mei 2024 hinggal tanggal 10 Juni 2024 dengan status On Time Performance (OTP) 100%.
Selaras dengan perkembangan penerbangan regular, penerbangan jemaah umrah pun telah dilayani oleh Bandara Kertajati dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines.
“Potensi lain yang disasar adalah pekerja migran asal Jawa Barat sebanyak 34.000 di tahun 2024. tentunya akan menjadi peluang menarik untuk Bandara Kertajati jika seluruh pekerja migran tersebut terbang dari Bandara Kertajati. Oleh karenanya penerbangan dengan Rute Singapura menjadi kunci karena para pekerja migran tujuan penempatannya adalah Singapura, Malaysia, Taipei dan Hong Kong,” jelas Dedi.