Bisnis.com, BANDUNG-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat memulai rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ditargetkan partisipasi pemilih bisa melampaui presentase yang terjadi di Pemilu 2024 lalu.
Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah rangkaian tahapan Pilkada. Beberapa di antaranya adalah telah membentuk badan adhoc dan hal teknis lainnya.
Menurut dia, Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbesar se-Indonesia, sehingga persiapan pesta demokrasi lima tahunan ini harus dipersiapkan dengan matang.
"Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap [DPT] terbanyak di Indpnesia," jelasnya.
Ia mencatat, jumlah partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 mencapai 82,3%. Jumlah tersebut naik dari presentase partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang mencapai 79,8%.
Selain itu, ia juga mencatat partisipasi pemilih pada Pilkada 2018 ada di angka 74%.
Baca Juga
"Kita targetkan Pilkada 2024 ini melebihi 75%, kalau ingin sama, tentu saja sama [dengan capaian] di Pemilu 2024," jelasnya.
Meski demikian, Ummi juga sudah menginventarisasi sejumlah potensi tantangan yang akan muncul dalam Pilkada tahun ini.
"Jumlah pemilih di Jabar lebih dari 35 juta. Pasti ada kendala karena besatnya jumlah pemilih, kemudian luasnya wilayah Jawa Barat," jelasnya.
Kemudian, ia juga menyebutkan pihaknya telah menganggarkan biaya Pilkada 2024 Rp1,1 triliun.
"Anggaran tidak semua untuk Pilgub Jabar saja. 80% anggaran itu turun du 27 Kabupaten/Kota karena ada cost sharing tujuh item anggaran yang ditanggung oleh provinsi untuk 27 kabupaten/kota," jelasnya.
