Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gabah Anjlok, Petani di Cirebon Gigit Jari

Harga gabah saat ini dianggap rendah dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, dimana harga GKP di Kabupaten Cirebon mampu menembus angka Rp8.500 per kilogram.
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, CIREBON - Harga gabah kering di Kabupaten Cirebon anjlok. Padahal, salah satu daerah lumbung padi di Jawa Barat ini sedang memulai panen perdana pada 2024 ini.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abubakar mengatakan harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Cirebon saat ini berkisar antara Rp5.400 hingga Rp5.500 per kilogram. Jenis tersebut pun dipanen menggunakan mesin combine. 

Sementara GKP kualitas dua yang dipanen secara manual memiliki rentang harga antara Rp5.200 per kilogram hingga Rp5.300 per kilogram.

Harga gabah saat ini dianggap rendah dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Pada waktu tersebut, harga GKP di Kabupaten Cirebon mampu menembus angka Rp8.500 per kilogram.

"Harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan drastis. Kehadiran panen yang bersamaan di berbagai daerah menjadi penyebab utama penurunan harga gabah," kata Tasrip, Senin (29/4/2024).

Tasrip menyebutkan, meskipun harga gabah Kabupaten Cirebon masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp5.000, petani harus tetap menanggung risiko besar.

Selama musim tanam rendeng 2023/2024, petani terpaksa gigit jari lantaran harus tanam ulang akibat cuaca ekstrem. Biaya produksi pun membengkak lantaran petani harus mengeluarkan biaya tambahan bibit, pupuk, hingga upah buruh tani.

"Berat untuk petani, terutama mereka yang menyewa lahan. Kami meminta pemerintah dapat menaikkan harga pembelian pemerintah untuk gabah," kata Tasrip.

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Cirebon menyebutkan, sudah melakukan penyerapan beras sebanyak 13.000 ton dari sentra Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal mengatakan, berdasarkan instruksi pimpinan pusat daerah diminta segera melakukan penyerapan beras dalam negeri.

Hal tersebut, kata Imam, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

"13.000 yang kami dapatkan itu per Kamis sore kemarin. Kemungkinan akan terus bertambah karena masa panen akan berlangsung hingga Mei 2024," kata Imam.

Imam menyebutkan, target penyerapan beras lokal yang dilakukan Bulog di Cirebon, Majalengka, dan Kuningan pada tahun ini sebanyak 41.482

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper