Bisnis.com, GARUT - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakerstrans) serius menekan angka pengangguran di Kabupaten Garut.
Menurut Barnas, Disnakertrans memiliki tugas untuk meningkatkan kinerja dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan dan transmigrasi di Kabupaten Garut.
"Harus menyusun rencana kerja yang memiliki dampak langsung terhadap permasalahan yang ada. Bukan sesuatu yang mudah, tapi harus ada langkah-langkah inovatif yang harus dilakukan," kata Barnas, Senin (24/4/2024).
Barnas pun menyoroti kualitas UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) lantaran belum memberikan nilai manfaat bagi masyarakat yang telah mengikuti pelatihan tersebut.
Pemantauan harus dilakukan untuk memastikan BLK mampu mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki.
"Jadi setelah pelatihan itu tidak dibiarkan begitu saja, tapi bagaimana kedepannya, ada pemantauan sehingga kita tau kelemahan-kelemahan (dari apa) yang kita lakukan," kata Barnas.
Baca Juga
Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat sebanyak 102.010 warga Kabupaten Garut merupakan pengangguran terbuka. Kesempatan kerja di wilayah tersebut diklaim rendah.
Dalam catatan BPS berjudul Kabupaten Garut dalam angka, laki-laki mendominasi jumlah angka pengangguran terbuka di Kabupaten Garut sebanyak 73.275 orang. Sementara, pengangguran perempuan hanya 28.735 orang.
Berdasarkan strata pendidikan, lulusan sekolah dasarmenjadi penyumbang pengangguran terbuka paling banyak sebesar 27.783 orang. Paling rendah ditempat oleh lulusan diploma dengan jumlah 2.104 orang.
Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat sebanyak 102.010 warga Kabupaten Garut merupakan pengangguran terbuka. Kesempatan kerja di wilayah tersebut diklaim rendah.
Dalam catatan BPS berjudul Kabupaten Garut dalam angka, laki-laki mendominasi jumlah angka pengangguran terbuka di Kabupaten Garut sebanyak 73.275 orang. Sementara, pengangguran perempuan hanya 28.735 orang.
Berdasarkan strata pendidikan, lulusan sekolah dasarmenjadi penyumbang pengangguran terbuka paling banyak sebesar 27.783 orang. Paling rendah ditempat oleh lulusan diploma dengan jumlah 2.104 orang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Garut Wahyudijaya mengatakan pemerintah daerah menantikan industri yang mampu menyerap tenaga kerja lain.
Kabupaten Garut saat ini masih bertumpu pada industri pariwisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Padahal, memiliki ketertarikan mengundang investor seperti beberapa daerah lainnya.
“Investasi di Garut lebih maju dibandingkan wilayah lainnya di Priangan Timur. Kami jemput bola supaya realisasi investasi terus meningkat setiap tahunnya," kata Wahyudijaya.
Tahun ini, pemerintah daerah membidik investasi sebesar Rp1,5 triliun pada 2024 .Tahun lalu, realisasi investasi di salah satu daerah kawasan Jawa Barat Selatan ini hanya mampu menembus angka Rp1,35 triliun.