Bisnis.com, BANDUNG-- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi secara m-t-m pada Maret 2024 0,51% yang disebabkan pelbagai komoditas, salah satunya adalah emas perhiasan.
Sementara itu, secara Year on Year (y-on-y) Jawa Barat alami nflasi 3,48% pada Maret 2024.
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Marsudijono mengatakan komoditas lainnya yang juga berkontribusi terhadap inflasi di Jawa Barat adalah Telur Ayam Tas, Daging Ayam Ras, Beras dan Tomat.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,65% dan terendah ada di Kabupaten Subang 0,15," ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kota Bandung, Senin (1/4/2024).
Secara umum, ia juga menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,80%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,87%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,88%; kelompok kesehatan sebesar 3,06%; kelompok transportasi sebesar 0,50%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 4,11%; kelompok pendidikan sebesar 1,39%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,66%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,34%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27%.
Baca Juga
Sementara itu, ia juga berharap upaya stabilisasi harga dengan beragam program dari pemerintah bisa menjaga angka inflasi jelang Idulfitri 2024 ini.
"Semoga nanti bisa terjaga," ungkap dia.