Bisnis.com, CIREBON - PT Jasa Marga Toll Road Operator (JMTO) memprediksi, bakal terjadi lonjakan volume kendaraan yang signifikan di Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) saat arus mudik Lebaran 2024.
Manajer Area PT JMTO Ade Rukmana mengatakan, volume kendaraan yang melintasi Tol Palikanci meningkat 409% dibandingkan hari biasa. Puncak arus mudik pun diprediksi terjadi pada Sabtu (6/4/2024).
Pada puncak arus mudik itu, kata Ade, kendaraan yang melintas pun diperkirakan mencapai 123.729 unit dan sebagian besar melaju ke arah Jawa Tengah.
"Tahun lalu realisasi pada puncak arus mudik sebanyak 116.841 kendaraan,” kata Ade di Kota Cirebon, Selasa (26/3/2024).
Sementara dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta, JMTO memprediksi kendaraan yang melintas pada puncak arus mudik sebanyak 112.321 unit kendaraan.
Menurut Ade, pihak kepolisian sudah merencanakan penerapan sistem one way di jalan tol. Upaya itu dilakukan untuk mencegah adanya lonjakan maupun antrean kendaraan.
Baca Juga
“Kalau tidak diberlakukan one way pasti kerepotan. Sebab jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol ini sangat banyak,” katanya.Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, jumlah pemudik dari Jabodetabek pada Lebaran 2024 sebanyak 28,4 juta orang. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 18,3 juta orang.
Ketua Tim Kelompok Substansi Rekayasa Lalu Lintas Kemenhub, Iswandi Putra mengatakan, dari 28,4 juta pemudik dari Jabodetabek, sebanyak 31,37% atau 11,10 juta pemudik bakal melintasi Tol Transjawa ke arah Jawa Tengah.
"Pemudik Jabodetabek sebagian besar memilih Jalur Transjawa untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman," kata Iswandi.
Iswandi menyebutkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan mobilitas pemudik pada Lebaran 2024. Beberapa faktor di antaranya, perekonomian mulai membaik. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,31%.
Kemudian, meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan bermotor menjadi 153,4 juta unit pada akhir 2023 menjadi salah satu pemicu naiknya minat masyarakat melakukan perjalanan mudik.
"Selain itu, tidak adanya larangan mudik, infrastruktur yang semakin membaik, hingga menjadikan mudik sebagai tradisi membuat mobilitas ini diperkirakan terus naik," kata Iswandi.