Bisnis.com, BANDUNG—Angka literasi (kemampuan baca tulis) dan numerasi (kemampuan menghitung) Kabupaten Sumedang kian menanjak.
Hal itu didapat berdasarkan hasil penilaian capaian literasi dan numerasi pada Rapor Pendidikan Tahun 2023 oleh Kemendikbudristek RI.
Dalam rapor tersebut disebutkan, penilaian literasi untuk tingkat SD naik dari angka 70,75 di 2023 menjadi 84,60 di 2024 dan numerasi dari 53,61 menjadi 79,54.
Di tingkat SMP juga menunjukkan kenaikan dimana angka literasi yang sebelumnya 70,10 pada 2023 menjadi 80,73 di 2024. Begitu pula angka numerasi naik dari 48,25 menjadi 76,26.
"Dengan nilai itu artinya bahwa tingkat literasi dan numerasi siswa jenjang SD dan SMP sudah mencapai kategori Baik," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Dian Sukmara, saat dikutip Bisnis, Rabu (20/3/2025).
Menurut Dian, hasil positif tersebut merupakan pencapaian dari seluruh stakeholders terkait.
Baca Juga
"Mendorong kemampuan dan minat baca ini bukan hanya tugasnya Dinas Pendidikan atau Dinas Perpustakaan dan Arsip. Tapi, seluruh unsur dilibatkan agar literasi dan numerasi lebih baik lagi," katanya.
Oleh karena itu, ia akan terus berupaya menjaga kolaborasi semua unsur agar nilai Rapor Pendidikan Sumedanb terus naik dan semuanya meraih Kategori Baik.
"Harapan ke depan dengan meningkatnya capaian ini, literasi dan numerasi di Kabupaten Sumedang akan lebih meningkatkan kualitas pendidikan," tuturnya.
Senada dengan Kepala Disdik, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menyebut peningkatan indeks literasi dan numerasi untuk SD dan SMP di Sumedang adalah hasil kerja sama dan kerja keras semua pihak.
"Saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada keluarga besar dinas pendidikan, khususnya kepada Bapak/Ibu Guru atas dedikasi dan perjuangannya. Juga tak lupa kepada unsur lainnya," ujarnya.
Herman pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para peserta didik di Kabupaten Sumedang.
"Tentu literasi dan numerasi yang kontekstual agar mereka bukan hanya memiliki pengetahuan tetapi juga keterampilan hidup," ucapnya.
Herman menambahkan, Indonesia sedang menghadapi bonus demografi dimana komposisi penduduk usia produktif mulai lebih besar.
"Karena itu kita harus persiapkan anak-anak kita menjadi generasi yang unggul dengan kemampuan litersi dan numerasi yang tinggi. Kita manfaatkan peluang bonus demografi itu," tuturnya.