Bisnis.com, BANDUNG— Estimasi angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Sumedang tahun 2023 turun menjadi 0,53% atau 6.370 jiwa. Menurun signifikan dari tahun 2022 yang tercatat 3,11% atau 36.820 jiwa.
Estimasi angka kemiskinan ekstrem itu berdasarkan Surat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial yang juga Ketua Satgas Pengelola Data P3KE Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI tanggal 26 Februari 2024 perihal Pemberitahuan Hasil Perhitungan Estimasi Angka Kemiskinan Ekstrem Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2023.
“Alhamdulilah, upaya yang dilakukan Pemkab Sumedang telah membuahkan hasil yang maksimal dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” kata Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman, Rabu (20/3/2024).
Angka kemiskinan ektrem Kabupaten Sumedang tahun 2023 sebesar 0,53% itu berada di bawah angka kemiskinan ekstem Provinsi Jawa Barat sebesar 0.79%.
Persentase penurunan angka kemiskinan ekstrem Sumedang dari tahun 2022 (3,11%) dan berada di ranking 25 menjadi 0,53% rankinh 12 di tahun 2023. Penurunan angka tersebut cukup signifikan yakni mencapai 82,96%.
Menurut Herman, Pemkab Sumedang terus berkomitmen untuk memastikan kemiskinan ekstrem pada 2024 bisa tuntas. Pemerintah telah menetapkan target kemiskinan ekstrem 2024 nihil seiring dengan terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Baca Juga
“Kolaborasi dan integrasi program akan terus dibangun dan dikembangkan agar masyarakat miskin ekstrem mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Pemerintah Kabupaten Sumedang,” kata Herman.
Ia mengatakan, dalam perjalanannya, angka Kemiskinan Esktrem Kabupaten Sumedang fluktuasi setiap tahunya. Seperti pada 2021 sebesar 2,69% dan mengalami peningkatan pada tahun 2022 menjadi 3,11%.
Salah satu penyebab kenaikan dari angka kemiskinan esktrem pada 2022 adalah program penanggulangan kemiskinan yang menyasar langsung kepada masyarakat miskin ekstrem sangat terbatas.
Berdasarkan hasil evaluasi, pada tahun 2023 Pemkab Sumedang menetapkan sasaran miskin ekstrem berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Berdasarkan P3KE, fokus prioritas sasaran program penanggulangan kemiskinan dilakukan pemerintah kabupaten, pemerintah desa dan pihak non pemerintah secara kolaboratif dan terintegrasi.
Untuk memastikan program penanggulangan kemiskinan berjalan secara kolaboratif dan terintegrasi, maka data P3KE ditanam di e-office desa.
Pemkab Sumedang secara kolaboratif dan terintegrasi bersama pemerintah desa dan pihak non pemerintah melaksanakan tiga strategi mengurangi kemiskinan ekstrem yaitu menurunkan beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin ekstrem dan mengurangi wilayah kantung kemiskinan.