Bisnis.com, GARUT- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut menyebutkan, pengelolaan desa wisata dan homestay di Kabupaten Garut, Jawa Barat belum maksimal. Destinasi desa itu hingga saat ini belum menjadi destinasi pilihan para pelancong.
Kepala Disparbud Garut, Agus Ismail menyebutkan, pengelola desa wisata dan homestay harus bekerja secara maksimal. Terlebih, Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat.
“Dalam upaya meningkatkan ini, tahun lalu kami sudah melatih 40 orang dari berbagai desa terkait pengelolaan homestay dan juga desa wisata. Tujuannya agar bertujuan guna memberikan pelatihan dan edukasi,” kata Agus, Selasa (19/3/2024).
Selain itu, pemerintah daerah mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) non fisik dari Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan sumber daya manusia dari sisi pelayanan desa wisata.
Menurutnya, pengelola wisata tersebut harus paham terhadap atraksi wisata dan potensi lokal yang ada di desa wisata ataupun tempat wisata lainnya.
"Saat ini,yang baru tumbuh itu kurang lebih sekitar 5 desa wisata di Garut, untuk jumlah mungkin ada di angka 40 sudah ada cuman masih terbatas,“ kata Agus.
Pergerakan wisatawan di Kabupaten Garut, Jawa Barat sepanjang 2023 masih di bawah target. Keterbatasan infrastruktur di kawasan wisata dituding menjadi salah satu penyebab penurunan tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Kabupaten Garut menerima kunjungan 3.874.676 wisatawan. Sementara, target yang dikejar oleh pemerintah daerah sebanyak 4 juta orang.
Dari jumlah kunjungan wisatawan yang ada di Kabupaten Garut, sebanyak 3.874.395 merupakan wisatawan domestik dan 281 orang lainnya dari mancanegara.
Objek wisata unggulan tersebut di antaranya, wisata air panas di Cipanas Garut, pantai, wisata danau, dan wisata Taman Satwa Cikembulan.