Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyebutkan seluruh sungai di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur mengalami pendangkalan. Kondisi tersebut pun harus segera diatasi untuk memutuskan siklus banjir tahunan.
Kondisi tersebut berdasarkan hasil pantauannya di Bendungan Ambit Sungai Cisanggarung, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/3/2024).
“Hasil pantauan saya lihat Sungai Cisanggarung dan sungai kecil lainnya sudah mengalami pendangkalan. Sungai yang tadinya sangat dalam dan lebar, kini semakin menyempit,” kata Imron, Kamis (14/3/2024).
Imron mengatakan, Bali Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung bakal melakukan upaya normalisasi pada Mei 2024.
Menurutnya, balai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu memiliki otoritas untuk melakukan normalisasi Sungai Cisanggarung dari wilayah hulu hingga hilir.
“Sudah dikomunikasikan dengan BBWS terkait permasaahan banjir ini,” ujar Imron.
Baca Juga
Pemerintah Kabupaten Cirebon menghentikan status tanggap darurat bencana banjir di wilayahnya. Penghentian tersebut berlaku hingga Rabu (13/3/2024).
Imron mengatakan, banjir yang melanda wilayah Kabupaten Cirebon ini terjadi di sembilan kecamatan. Kecamatan tersebut yaitu, Waled, Ciledug, Pabedilan, Pabuaran, Losari, Karangwareng, Babakan, Gebang, dan Pangenan.
“Jumlah desa yang terkena dampak 40 desa di sembilan kecamatan,” kata Imron.
Jumlah warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang terkena dampak banjir pada Selasa (5/3/2023) lebih dari 160.414 jiwa.
Angka tersebut pun berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Kamis (14/3/2024) pagi.
Banjir itu menyebabkan 42.617 rumah terendam, 11 rumah beribadah terendam. Kerugian akibat bencana ini pun masih terus dihitung oleh BPBD bersama pemerintah daerah.