Bisnis.com, CIREBON- Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp49,93 miliar untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Anggota Dewan Perwakiln Rakyat (DPR) RI Hidayat Nurwahid kepada Bupati Cirebon Imron Rosyadi di Pendopo Bupati, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Kamis (15/3/2024).
Hidayat menyebutkan, bantuan sebesar Rp49,93 miliar itu meliputi Rp48,09 miliar bantuan PKH untuk 102.948 keluarga penerima manfaat (KPM), bantuan logistik kebencanaan Rp1,73 miliar, bantuan sandang Rp95,68 miliar, dan bantuan atensi Rp15,97 miliar.
“Bantuan tersebut harus disalurkan secara tepat sasaran kepada warga terdampak,” kata Hidayat.
Menurut Hidayat, permasalahan banjir di Kabupten Cirebon selalu terulang setiap tahunnya dan belum ada upaya serius pemerintah untuk menangani hal tersebut.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat harus berjalan untuk mewujudkan pengentasan banjir mulai dari pembangunan embung, normalisasi sungai, hingga mengaktifkan lumbung sosial.
Baca Juga
Kalau bisa dilakukan kolaborasi, mulai dari upya pengentasan seperti pembangunan embung, normalisasi hingga lumbung sosial bisa segera diwujudkan.
“Kami dari Komisi VIII DPR RI akan menindaklanjuti permasalahan ini saat nanti rapat dengan pihak Kemensos,” kata Hidayat.
Kepala Satker PJSA BBWS Cimanuk Cisanggarung Uki menjanjikan upaya normalisasi Sungai Cisanggarung dan beberapa anak sungai lainnya di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.
Menurut Uki, hal itu harus dilakukan karena beberapa faktor, di antaranya, perubahan iklim dan tata guna lahan; peningkatan penduduk di dataran banjir; peningkatan erosi dan sedimentasi akibat perubahan tata guna lahan; dan kurang lengkapnya pedoman penanganan serta pemeliharaan infrastruktur.
“Kami akan perjuangan tahun ini untuk upaya normalisasi,” kata Uki.
Jumlah warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terkena dampak banjir lebih dari 80.000 jiwa.
Puluhan ribu jiwa itu berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan BPBD, puluhan ribu warga terdampak itu berada di lima kecamatan yaitu, Waled, Karangwareng, Pasaleman, Pabedilan, dan Gebang. Seluruhnya berada di daerah perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah.