Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat menilai lambatnya pencairan APBD 2024 akan berpengaruh pada kemulusan jalan saat mudik Lebaran 2024.
Kepala DBMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan alokasi anggaran yang disiapkan sekitar Rp600 miliar untuk memulihkan 230,98 kilometer dan revitalisasi lima jembatan telat, maka hingga saat ini belum ada satu vendor pun yang telah menerima kontrak kerja.
"Lebaran enggak kekejar. Sampai sekarang belum terjadi kontrak. Ada keterlambatan penetapan APBD di provinsi. Beda di 2023, saat penetapan APBD tepat waktu, sudah bisa berkontrak. Masih kekejar sebelum lebaran yang ada penanganan bisa diselesaikan. 2024 saya agak pesimis," katanya di Bandung, Senin (19/2/2024).
Namun Bambang memastikan akan tetap berupaya semaksimal mungkin melalui pemeliharaan rutin secara massif, agar pengguna jalan tidak terganggu.
"Jadi sapu lobang akan kita intensifkan. Teman-teman di UPTD secara massif dilakukan pemeliharaan secara rutin," katanya.
Dia mencatat ada 2.362 kilometer jalan di Jabar yang butuh perhatian. Walaupun kemantapan jalan sudah di angka 83%, tetapi umur teknisnya hanya 63%. Sehingga potensi kerusakan selalu ada, karena terjadi penurunan kualitas akibat beban tonase kendaraan, cuaca dan lain-lain.
Baca Juga
"Tersebar di Jawa Barat. Hampir semua di kabupaten/kota kita lakukan penanganan. Kita akan maksimalkan. Target kita kemantapan di akhir 2024 sekitar 87%," harapnya.
Sementara mengenai jembatan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ada 1.295 jembatan yang sejatinya harus direkonstruksi ulang. Dimana 33 diantaranya merupakan prioritas yang harus segera ditangani. Namun pada tahun ini, pihaknya akan melakukan secara bertahap dengan memperbaiki lima jembatan terlebih dahulu.
"Kita punya keterbatasan anggaran, sehingga hanya lima. Kita lakukan pemeliharaan biasa. Mudah-mudahan tidak terjadi collaps jembatan yang kita punya, karena keterbatasan anggaran kita," pungkasnya.