Bisnis.com, MAJALENGKA - Keunikan kostum petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) dilakukan untuk memeriahkan suasana hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
Di Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terdapat sembilan TPS yang menghadirkan tema berbeda dengan tempat pemungutan lainnya.
Sembilan TPS tersebut menghadirkan tema jenaka, mulai dari kostum pemain sepakbola, pramuka, anak sekolah, iteung kabayan, pengantin, hawai, pakaian adat Indonesia, dan timur tengah.
Pantauan Bisnis.com di TPS 6 Desa Jerukleueut, kesibukan petugas KPPS berkostum seragam anak sekolah ini berlangsung sejak pagi. Keunikan itu seringkali menimbulkan gelak tawa para pemilih yang menunggu antrean pencoblosan.
Taufik, 37, warga Desa Jerukleueut mengaku, datang ke TPS sejak pukul 08.00 WIB. Selain tidak sabar untuk memilih calon presiden dan wakil presiden , ia juga ingin melihat kostum unik yang digunakan anggota KPPS.
“Lucu juga, ada bapak-bapak usianya 50 tahun tapi pakai baju seragam SMP. Sangat menarik juga,” kata Taufik kepada Bisnis.com.
Baca Juga
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Jerukleueut, Kuswara mengatakan kostum yang digunakan anggota KPPS bukan hanya sekadar pemeriah suasana. Tetapi, menjadikan sebuah pesta demokrasi sebagai harapan dan keceriaan untik masyarakat pemilih.
Selain itu, penggunaan kostum unik itu bisa menambah semangat kerja petugas pemungutan suara. “Masyarakat terlihat semangat memilih ke TPS karena petugasnya pakai kostum yang kreatif,” kata Kuswara.
Menurut Kuswara, penggunaan kostum unik itu pun sebagai tanda kerja ekstra petugas KPPS menyiapkan pelaksanaan pemungutan suara. Beberapa petugas pun rela mengeluarkan kocek pribadi untuk membeli kostum unik.
Selain itu, PPS Desa Jerukleeut pun melombakan sembilan TPS untuk mendapatkan predikat TPS paling unik dan berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta dari Pemerintah Kabupaten Majalengka.
“Sebagai desa wisata, masyarakat di sini juga memiliki rasa kreatifitas yang tinggi. Mudah-mudahan, dalam setiap acara pun desa kami menghadirkan sesuatu yang berbeda,” ujar Kuswara.