Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Jabar Klaim Sudah Distribusikan 17.000 Ton Beras ke Pasar Tradisional dan Modern

Bulog memasok beras SPHP ke pasar tradisional minimal sekali dalam sepekan sesuai dengan PO yang diterima.
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. JIBI/Ni Luh Anggela.
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, BANDUNG — Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat mengaku telah mendistribusikan 17.000 ton Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) ke pasar tradisional maupun modern sejak Januari lalu

“Pendistribusian ini akan terus kita lanjutkan, untuk menahan laju kenaikan harga beras di pasaran,” kata Pemimpin Wilayah Bulog Jabar M. Attar Rizal, Senin (12/2/2024).

Menurut dia, pihaknya memasok beras SPHP ke pasar tradisional minimal sekali dalam sepekan sesuai dengan PO yang diterima.

“Untuk retail modern pun kita supply sesuai dengan PO yang diajukan oleh retail modern. Kita mengirimkan ke Distribution Center retail modern tersebut, dan pengiriman dari Distribution Center ke toko-toko retail tersebut,” ungkap dia.

Ia pun memastikan Bulog Jabar akan terus mendistribusikan stok beras ke pasaran, sesuai dengan perintah dari Kantor Pusat dalam menyikapi kondisi perberasan saat ini.

Untuk diketahui, harga di Kota Bandung masih melonjak naik. Diketahui di Pasar Gedebage Kota Bandung, beras medium dibanderol dengan harga Rp16.000 per kilogram. Sedangkan beras premium mencapai lebih dari Rp17.000 per kilogram.

Sejumlah pedagang pun mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras dengan harga wajar. Untuk beras Pandanwangi pun saat ini ada di kisaran Rp19.000 per kilogram.

Meski demikian, Attar memastikan stok beras di Perum Bulog Kanwil Jabar cukup untuk kebutuhan selama Ramadan sampai dengan Idulfitri.

“Stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar sebesar 93.000 ton dan dalam Perjalanan ada sebanyak 40.000 ton, jadi total stok beras di Bulog di Jawa Barat akan mencapai 133.000 ton,” ungkpanya.

Stok tersebut menurutnya akan dioptimalkan untuk kegiatan penyaluran beras SPHP baik untuk pasar tradisional maupun retail modern, untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta untuk penyaluran Bantuan Pangan, dan stabilisasi Beras Premium melalui pola pengalihan.

Sementara itu, selam menambah persediaan beras dengan impor, pihaknya juga berkomitmen untuk mengoptimalkan pasokan beras dari petani saat masa panen mendatang.

“Selain dari Impor melalui pelabuhan patimban dan tanjung priok yang akan terus berlangsung, pasokan beras dari dalam negeri akan kami optimalkan pada masa panen nanti. Untuk wilayah Jawa Barat panen diperkirakan di bulan April hingga Mei Nanti, masa panen ini mundur karena kekeringan dampak elnino, stok kita akan terus terisi,” imbuh Attar.

Ia pun berharap dengan upaya dan program-program pemerintah yang dilaksanakan seperti penyaluran bantuan pangan, penyaluran beras SPHP, dan Gerakan Pangan Murah ini bisa meredam gejolak harga beras saat ini.

Untuk program bantuan pangan, Attar memastikan saat ini sementata waktu dihentikan penyalurannya sejak 8 Februari-14 Februari 2024 arau sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu nanti.

“Setelah pemilu penyaluran bantuan pangan akan kembali kita teruskan”, ujar Attar.

Untuk 2024 ini, Bulog Kanwil Jabar akan menyalurkan bantuan pangan sebanyak 44.000 ton per bulannya. “Ini akan dibagikan kepada 4,4 juta keluarga penerima manfaat di Jawa Barat,” turup Attar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper