Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Food Estate Sumedang Bakal Dikembangkan Jadi 1 Desa 10 Hektare

Program bertajuk Food Estate Partisipatif yang digagas akhir 2023 lalu tersebut sebelumnya hanya menggarap satu desa satu hektare.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang akan mengembangkan program Food Estate Partisipatif atau budi daya tanaman pangan seiring dengan tantangan yang diberikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Program bertajuk Food Estate Partisipatif yang digagas akhir 2023 lalu tersebut sebelumnya hanya satu desa satu hektare. Namun, kini program tersebut akan dibuat menjadi satu desa sepuluh hektare. 

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menyebut bahwa program tersebut diapresiasi oleh Kementerian Pertanian sehingga pihaknya diminta untuk melakukan pengembangan program peningkatan kuantitas pangan tersebut.

"Sebelumnya kami dorong satu desa satu hektare sebagaimana yang telah kami lakukan di 2023 dengan support dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan yang sangat luar biasa. Dan dari pak menteri langsung, beliau meminta kami bisa menyiapkan sampai 10 hektare per desa," kata Herman, dikutip Jumat (9/2/2024).

Untuk itu, ia memastikan pihaknya tengah mengonsolidasi terkait rencana tersebut bersama Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, PPL dan para kelompok tani.

"Kalau ini bisa kami dorong, saya kira stok pangan Kabupaten Sumedang bisa meningkat sehingga kami punya ketahanan pangan, jadi desa-desa punya lumbung pangan khususnya padi dan jagung," katanya.

Menurutnya pencanangan program Food Estate Partisipatif menjadi langkah baik sebagai upaya antisipasi dari kelangkaan pangan dan kemandirian pangan.

"Ini sebagai upaya antisipasi jika terjadi el nino atau perubahan iklim yang dapat mengganggu cadangan pangan nasional termasuk cadangan pangan daerah," tuturnya. Kami berharap apapun situasinya ke depan kami memiliki cadangan pangan yang bagus dan kedaulatan pangan yang bagus," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler