Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengendalian Inflasi di Sumedang Tunjukkan Tren Positif

Pemerintah daerah wajib mengendalikan inflasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, SUMEDANG -- Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati menyebut pengendalian inflasi di Kabupaten Sumedang mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya. 

Hal itu ia sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan. 

"Tahun kemarin secara nasional pengendalian inflasi Sumedang masuk ranking 223. Tapi alhamdulillah setelah evaluasi Penjabat Bupati Triwulan Pertama Sumedang berada di ranking 62. Di tahun 2024 kami menargetkan ranking 30, bahkan masuk 20 besar," jelas Tuti. 

Oleh karena itu, rapat tersebut digelar untuk mengevaluasi pengendalian inflasi 2023 untuk disempurnakan di 2024. 

"Kita buat satu roadmap di tahun 2024 dengan berkaca dari tahun sebelumnya. Apa saja kelemahan kita sehingga mudah-mudahan 2024 pengendalian inflasi kita lebih baik," ucapnya. 

Tuti menjelaskan, pemerintah daerah wajib mengendalikan inflasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Inflasi daerah menentukan kesejahteraan masyarakat. Karena jika inflasi tidak terkendali, maka daya beli masyarakat akan rendah sehingga tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang akan naik," imbuh Tuti.

Dalam upaya mengendalikan inflasi, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah mengembangkan inovasi berupa aplikasi Sindang (Sistem Informasi Perdagangan), sehingga harga-harga dapat terkontrol dengan baik. 

"Inovasi Sindang telah menjadi solusi efektif dalam menghadapi dinamika harga, memungkinkan pemerintah daerah untuk merespon secara cepat terhadap kenaikan bahan-bahan pokok," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler