Bisnis.com, BANDUNG--Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan cadangan pangan di Jabar aman hingga akhir tahun, termasuk menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Bey meminta meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan ketersediaan pangan, mengingat permintaan pasar pada hari-hari besar selalu meningkat.
Menurutnya cadangan pangan diperkuat dengan sudah masuknya beras impor dari Thailand dan Vietnam untuk mengisi gudang beras Bulog. Beras impor ini secara bertahap masuk lewat Pelabuhan Patimban, Subang,
"Cadangan pangan akhir tahun, insyaallah aman. Karena kita kedatangan ini, masih berlangsung, beras impor yang masuk di Patimban," kata Bey dikutip Kamis (21/12/2023).
Menurutnya sampai akhir tahun, total beras impor yang masuk Pelabuhan Patimban untuk menjaga ketersediaan pangan di Jabar mencapai 50.000 ton.
"Jadi total sampai akhir tahun ini 50.000 (ton). Tapi tahun depan akan datang lagi. Sering (masuk Patimban) sudah berkali-kali," ucap Bey.
Baca Juga
Selain itu, Bey juga mengatakan bahwa Pemda Provinsi Jabar terus berupaya mengendalikan inflasi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan. Panen beberapa komoditas di berbagai daerah pun sedang berlangsung.
"Komoditas lain aman. Tadi, hari ini, ada panen beras, panen cabai seperti itu, dengan harga yang baik, tidak tinggi. Jadi kita juga selain menjaga ketersediaan barang pokok, kami juga menjaga harga-harga supaya tidak terjadi inflasi," tutur Bey.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan sejauh ini neraca pangan di Jawa Barat dipastikan aman menjelang momen Nataru.
“DKPP secara rutin berkoordinasi dengan Bulog terkait kondisi ketersediaan pangan di Jawa Barat,”katanya.
Bahkan, pada Rabu (20/12/2023) kemarin, pihaknya bersama stakeholder terkait sudah menggelar panen cabai perdana serentak di 8 kabupaten, yakni Garut, Bandung, Kuningan, Majalengka, Cianjur, Sukabumi dan Ciamis.
“Panen perdana cabai dilanjutkan dengan gelar pangan murah, ini juga upaya Pemprov mengendalikan inflasi khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” paparnya.
Pihaknya juga memastikan jika ada satu daerah yang mengalami defisit komiditas pangan tertentu maka akan dilakukan mobilisasi pangan ke wilayah defisit melalui mekanisme kerja sama antar daerah.